Sepekan ketinggian gelombang di Perairan Sulteng masih relatif normal

id tinggigelombang,bmkg,kotapalu,sulawesitengah

Sepekan ketinggian gelombang di Perairan Sulteng  masih relatif normal

Kapal nelayan di pesisir pantai Desa Boneoge, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA/Kristina Natalia

Kota Palu (ANTARA) - Tinggi gelombang di perairan wilayah Sulawesi Tengah pada sepekan ke depan diprakirakan masih normal atau relatif aman untuk nelayan, yakni satu meter sampai dengan 1,5 meter.

“Sebaiknya nelayan bukan hanya memperhatikan informasi tinggi gelombang tetapi mempertimbangkan juga sebaran hujan karena akan berpengaruh pada tinggi gelombang,” jelas Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Al Jufrie Palu, Ambinari Rachmi Putri, di Palu, Rabu.

Meskipun begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Palu mengingatkan agar nelayan mempertimbangkan sebaran hujan yang akan berpengaruh pada tinggi gelombang.

Rachmi menjelaskan, pada tanggal 21 dan 22 Januari 2022, tinggi gelombang di perairan Pantai Barat, Kabupaten Donggala akan meningkat hingga 2,5 meter, sehingga nelayan yang menggunakan perahu tradisional diimbau tidak melaut hingga tinggi gelombang kembali normal.

“Sebenarnya ini masih dalam kategori aman tetapi tidak untuk perahu yang berukuran kecil. Dianggap berbahaya dan sebaiknya nelayan memperhatikan update cuaca,” tegas Rachmi.

Rachmi mengatakan, BMKG beberapa kali telah menggelar sekolah lapang cuaca untuk nelayan di wilayah Sulawesi Tengah. Dalam minggu ini, BMKG akan menggelar sekolah lapang cuaca di Luwuk, Kabupaten Banggai.

Melalui sekolah nelayan tersebut, BMKG memberikan wawasan tentang cara mendapatkan informasi tentang cuaca dan gelombang tinggi.

Yang menjadi kendala adalah belum semua nelayan di Sulawesi Tengah bisa memantau cuaca langsung dan memiliki teknologi melalui smartphone.

“Informasi cuaca kami bagi setiap hari di grup, kalau yang tidak punya HP akan menerima informasi dari penyuluh atau ketua kelompok nelayan,” terangnya.

Selain memberikan informasi cuaca setiap hari, BMKG juga akan mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang secara tiba-tiba berubah.

“Cuaca lokal yang tiba-tiba berubah itu kita harus share juga ke nelayan. Kami akan memberikan update perkiraan 30 menit sebelum,” kata Rahcmi.