BP2MI bahas bahaya penempatan ilegal PMI di luar negeri

id pmi,bp2mi,sulawesitengah,tenagakerja

BP2MI  bahas bahaya penempatan ilegal PMI di luar negeri

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani (tengah) memberi pengarahan pada sosialisasi peluang kerja luar negeri dan bahaya sindikat dan penempatan ilegal PMI di Palu, Jumat (21/1/2022) ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialisasi dan diskusi peluang kerja di luar negeri dan bahaya sindikat serta penempatan ilegal PMI bagi masyarakat di Sulawesi Tengah.

“Praktek sindikat atau keberadaan calo sudah lama dan banyak masyarakat yang menjadi korban dan ditempatkan di luar negeri secara ilegal,” sebut Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di Palu, Jumat malam.

Benny mengatakan BP2MI telah bekerjasama dengan pemerintah daerah di Indonesia termasuk Sulawesi Tengah untuk melakukan sosialisasi PMI dan peluang kerja luar negeri. Tercatat sosialisasi sudah dilakukan di 23 provinsi di Indonesia.

“Banyak praktek kejahatan kemanusiaan yang dialami PMI penempatan non prosedural sehingga dibutuhkan kerjasama pemerintah daerah, kota dan kabupaten untuk memberikan informasi yang benar tentang peluang kerja luar negeri,” terangnya.

Benny menambahkan, pemerintah sudah memfasilitasi semua kebutuhan PMI termasuk modal bekerja di luar negeri. Para PMI akan melengkapi berkas dan mengikuti pelatihan untuk memiliki kompetensi dan keahlian berbahasa.

Menurutnya, pemerintah di Sulawesi Tengah perlu melanjutkan sosialisasi hingga ke pedesaan tentang peluang kerja luar negeri. Hal ini dianggap penting untuk mengurangi angka pengangguran di Sulawesi Tengah di masa pandemi COVID-19.

“Kami sudah MoU dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan harapan kami peluang ini dimanfaatkan oleh pemda kota dan kabupaten untuk membantu masyarakatnya,” jelasnya.

Benny berharap dengan sosialisasi tentang PMI dan peluang kerja luar negeri yang sesuai prosedur ini bisa mengurangi jumlah korban kejahatan kemanusiaan di Indonesia termasuk di Sulteng.

“Awal tahun ini sudah ada warga Sulteng yang dipulangkan dan kita harap PMI yang bekerja ke luar negeri dan sesuai prosedur bisa mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja,” tutur Benny.

Sosialisasi dan diskusi peluang kerja luar negeri digelar bersama Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Tengah di Kota Palu.