Damkar Palu imbau warga waspada bahaya kebakaran

id Sudaryano Lamangkona, damkar, pemadam, Pemkotpalu, ancaman kebakaran, Sulteng

Damkar Palu  imbau warga waspada bahaya kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga agar senantiasa waspada terhadap ancaman dan bahaya kebakaran sebelum bepergian meninggalkan rumah maupun gedung.

"Kebakaran kapan dan di mana saja bisa terjadi, jika kita lalai terhadap rumah maupun bangunan yang bisa memicu timbulnya sumber api," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Palu Sudaryano R Lamangkona ditemui di Palu, Selasa.

Menurutnya, dari pengalaman menangani peristiwa kebakaran, pemicu kebakaran hanya hal sepele, yang bila tidak diperhatikan bisa menimbulkan akibat fatal, seperti saat beraktivitas di dapur atau memasak, kadang kompor lupa dipadamkan.

Oleh karena itu, mitigasi dalam menghadapi situasi darurat, ia meminta warga agar tidak panik, sebab kepanikan dapat menghilangkan konsentrasi.

Ia juga meminta, khususnya kawasan pemukiman padat penduduk memperhatikan hal-hal sifatnya dapat memancing sumber api, biasanya hunian padat penduduk rentan terjadi kebakaran.

"Warga harus memiliki pengetahuan bagaimana cara menangani dan memadamkan api dengan sederhana. Siapkan selalu alat pemadam api ringan, dan usahakan jauhkan anak-anak dari barang-barang yang bisa memicu api. Karena sesuatu hal sepele jika diabaikan berdampak pada kerugian," ujar Sudaryano.

Ia memaparkan, dari segi penanganan oleh personel di lapangan, pihaknya saat ini mengandalkan sembilan unit kendaraan pemadam kebakaran, meskipun jumlah ini dinilai belum ideal. Karena semakin bertambah jumlah penduduk, maka ancaman itu semakin besar pula.

Guna melakukan langkah antisipasi dan penganan yang cepat dan tepat, dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang, selain armada dan personel, salah satunya ketersediaan hidran.

"Idealnya di Palu jika penanganan berbasis kecamatan, paling tidak delapan unit armada tembak dan 16 unit armada suplai, sebab perkembangan Kota Palu saat ini cukup pesat. Dari segi sumber daya personel kami sudah memadai 114 orang," tutur Sudaryano.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah sedang mengupayakan pemasangan hidran sebanyak 100 unit di objek-objek vital kota untuk memudahkan armada pemadam memperoleh air.

"Hidran tidak kalah pentingnya dengan armada. Saat ini ketersediaan hidran di Palu masih minim, semoga dengan terpasangnya nanti 100 unit hidran bisa lebih memudahkan suplai air serta lebih meningkatkan respon personel dalam melakukan tindakan penyelamatan," demikian Sudaryano.