Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendorong petani agar mempelajari informasi perkembangan cuaca dan perubahan iklim yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), agar petani bisa melakukan antisipasi dalam kegiatan bercocok tanam.
"Perubahan iklim dan perkembangan perubahan cuaca, cenderung mendorong petani agar berhati-hati melakukan kegiatan bercocok tanam, agar tanaman yang ditanam tidak gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Kehutanan Kabupaten Sigi, Rahmat Iqbal, dalam dialog di Sigi, Kamis.
Misalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada Kamis ini akan ada hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang melanda sejumlah daerah di Indonesia, yang berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Yogyakarta.
Cuaca serupa juga diprakirakan terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Rahmat Iqbal mengatakan petani harus berhati-hati dalam memilih varietas jenis tanaman yang akan ditanam, dengan melihat periode musim penghujan dan perubahan iklim ini.
Ia menyebut menyikapi perubahan iklim dan perubahan cuaca, maka pihaknya menyiapkan tiga konsep meliputi langkah antisipasi yaitu, mendorong petani agar mempelajari perkembangan cuaca dan perubahan iklim yang telah dikaji oleh BMKG.
"Misalnya, kapan tepatnya hujan dan kapan tepatnya musim kemarau, ini penting dipelajari," kata dia.
Kemudian, membangun mitigasi salah satunya yaitu mengendalikan dan menyiapkan langkah strategis seperti penyiapan embung-embung di lahan-lahan pertanian, sehingga petani tidak kesulitan air, ketika musim kemarau.
"Terakhir yaitu adaptasi, yaitu bagaimana petani mampu beradaptasi dengan perubahan cuaca dan perubahan iklim yang terjadi, serta menyiapkan langkah-langkah strategisnya," ujar dia.
Berita Terkait
Polisi ajak pelajar di Sigi jauhi pemahaman radikalisme dan terorisme
Kamis, 25 April 2024 15:01 Wib
Bulog salurkan satu ton beras penuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Sigi
Kamis, 25 April 2024 13:11 Wib
Mohamad Irwan minta camat dan kades bantu mahasiswa KKN UIN Palu
Rabu, 24 April 2024 18:16 Wib
KPU Sigi pastikan siap hadapi dan sukseskan Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 15:53 Wib
Sigi tandatangani NPHD pengamanan untuk Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 15:01 Wib
Pemkab Sigi terima bantuan bubuk kelor untuk penanganan stunting
Rabu, 24 April 2024 15:00 Wib
Polres Sigi salurkan air bersih untuk warga di Desa Sambo dan Balongga
Selasa, 23 April 2024 18:56 Wib
Pemkab Sigi berikan sebanyak 1000 ternak ke masyarakat tiap tahun
Selasa, 23 April 2024 17:13 Wib