CNN Siarkan Langsung GMT Dari Puncak Ngatabaru

id cnn

CNN Siarkan Langsung GMT Dari Puncak Ngatabaru

CNN Indonesia (cnnindonesia.com)

Tim CNN akan hadir di Kota Palu beberapa hari sebelum peristiwa GMT karena mereka juga akan melakukan peluncuran buku di lokasi ini
Palu,  (antarasulteng.com) - Stasiun televisi global Cable News Network (CNN) siap meliput dan menyiarkan langsung peristiwa gerhana matahari total (GMT) dari puncak perbukitan Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 9 Maret 2016.

"Tim CNN akan hadir di Kota Palu beberapa hari sebelum peristiwa GMT karena mereka juga akan melakukan peluncuran buku di lokasi ini," kata Direktur Hasan Bahasuan Institute (HBI) Palu, Zulfikar Usman kepada wartawan, di Desa Ngatabaru, Sabtu.

Di lokasi puncak pengamatan GMT milik PT Interstellar PTe Ltd --sebuah perusahaan event organizar (EO) internasional yang bekerja sama dengan HBI--, ia menjelaskan stasiun televisi internasional itu akan memperlihatkan langsung ke permisa di seluruh dunia peristiwa GMT dari detik ke detik.

"Dalam tayangan mereka juga akan ditunjukkan seluruh aktivitas seni dan budaya yang akan digelar bersamaan dengan berlangsungnya fenomena alam langka itu," katanya.

Puncak gerhana matahari total di wilayah barat Indonesia diperkirakan terjadi pada pukul 07.20 WIB selama sekitar 1,5-2 menit, di bagian tengah Indonesia (termasuk Sulawesi Tengah) terjadi pada sekitar pukul 08.35 WITA selama dua menit sedangkan di wilayah timur pukul 09.50 WIT selama sekitar 2-3 menit.

Selain CNN, kata Zulfikar, ada tiga stasiun televisi global lainnya yang akan meliput fenomena alam langka ini yakni BBC, Discovery Channel dan National Geography.

Khusus CNN, katanya, akan menggelar peluncuran buku mengenai psikologi gerhana karya DR Kate Russo dari Irlandia. "Pakar gerhana dari Eropa ini setiap kali meluncurkan bukunya hampir selalu diliput langsung oleh CNN," ujarnya.

Atas kerja sama dengan perusahaan event organizer skala dunia yang bermarkas di Singapura (Interstellar PTe.Ltd) itu, pihaknya selaku mitra lokal di Kota Palu akan menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya masyarakat untuk menyambut wisatawan asing dan domestik yang akan hadir menyaksikan gerhana matahari tersebut.

Berbagai kegiatan itu akan digelar di puncak perbukitan Ngatabaru selama lima hari, 7-11 Maret 2016, dengan menjual tiket ke seluruh dunia.

"Hingga hari ini, sudah 2.000 tiket yang terjual. Pembelinya adalah masyarakat dari berbagai negara di lima benua yang terdiri atas ilmuwan, `eclipse hunter`, astrofotograph dan wisatawan. Target kami bisa menjual 3.000 tiket untuk pendatang asing, sedang dari dalam negeri sebanyak 2.000 orang," ujarnya.

Zulfikar enggan menyebut harga tiket, namun mengatakan bahwa khusus untuk pembeli dalam negeri akan mendapat potongan harga sebesar 50 persen.

Di lokasi perbukitan Desa Ngatabaru, sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Palu itu, HBI dan Interstellar membangun sebuah kawasan pengamatan gerhana dan pertunjukan seni budaya di atas kawasan seluas sekitar lima hektare.

Ada sejumlah bangunan bernilai seni yang arsitekturnya ditangani seniman, perupa dan arsitektur profesional dari Prancis menggunakan bahan baku bambu dan atap daun sagu antara untuk tempat pengamatan gerhana, tempat pertunjukan seni budaya, restoran dan kuliner, bar serta pasar produk-produk seni tradisional dilengkapi 27 unit toilet (WC) dengan sistem kompos.