Pemprov Sulteng: Prokes dan vaksinasi penangkal efektif COVID-19

id Jubir, satgas COVID-19, Adiman, Pemprov Sulteng, penanganan COVID-19,Prokes, vaksinasi

Pemprov Sulteng:  Prokes dan vaksinasi penangkal efektif COVID-19

Ilustrasi - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura (batik biru) meninjau vaksinasi di Kabupaten Poso. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengemukakan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi lengkap paling efektif menangkal laju penularan COVID-19 di masyarakat.
 
"Tidak ada jalan lain selain lebih mengetatkan prokes, dan warga mendukung kegiatan percepatan vaksinasi," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah Adiman di Palu, Rabu.
 
Ia menjelaskan sebagaimana prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa puncak penularan COVID-19 pada Maret 2022, sehingga warga diimbau lebih memperkuat imunitas tubuh dan sering berolahraga.

Ia mengatakan mengonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, dan tetap menjaga kondisi kesehatan juga bagian penting menambah imun tumbuh.
 
Prokes dengan metode 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) masih menjadi hal penting untuk ditaati, karena laju penularan COVID varian baru Omicron yang cepat.
 
"Bapak Gubernur Sulteng selalu mengingatkan warga agar lebih memperketat prokes, jika tidak ada urusan mendesak, sebaiknya menahan diri keluar rumah," ucap Adiman.

Ia menjelaskan sejumlah daerah di Sulteng juga telah menerapkan pola kerja 50 persen di rumah dan 50 persen di kantor atau WFH-WFO, salah satunya yakni Pemerintah Kota Palu yang telah dituangkan dalam surat edaran Wali Kota Palu.
 
Dalam penanganan COVID-19 di provinsi itu, katanya, pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah menetapkan Sulteng status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
 
Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/3), kasus baru COVID di Sulteng bertambah menjadi 400 kasus dengan jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 53.022 kasus, sedangkan jumlah pasien sembuh 396 jiwa.

"Dari laju penularan COVID-19, kita bersyukur angka kematian sangat rendah dan ditemukan hanya dua kasus. Lalu, dari sisi percepatan vaksinasi, 13 kabupaten/kota hingga kini terus mengoptimalkan vaksinasi baik dosis satu, dua maupun vaksinasi penguat, " demikian Adiman.