IHSG diproyeksikan "mixed" di tengah dinamika ketegangan Rusia-Ukraina

id IHSG,Konflik Rusia-Ukraina,The Fed,Obligasi AS

IHSG diproyeksikan "mixed" di tengah dinamika ketegangan Rusia-Ukraina

Dokumentasi. Seorang karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/aa. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diproyeksikan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, seiring dengan investor yang masih memperhatikan dinamika ketegangan antara Rusia dengan Ukraina.

IHSG Senin dibuka melemah 9,21 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.996,318. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga menurun 2,24 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.015,426.

"Berdasarkan perspektif sentimen, saya berpendapat bahwa para pelaku investor cenderung memperhatikan dinamika konflik antara Rusia dengan Ukraina," kata analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Senin.

Selain konflik Rusia dan Ukraina, penerapan kebijakan moneter kontraktif Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed ke depan, serta beberapa laporan ekonomi kunci lainnya juga masih diamati pasar.

Bursa ekuitas AS ditutup beragam seiring investor menilai seberapa agresif Fed akan memperketat kebijakannya setelah Ketua Fed Jerome Powell minggu lalu mengatakan bahwa bank sentral AS perlu bergerak cepat untuk memerangi inflasi yang tinggi dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Mei.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS melonjak pada Jumat (25/3/2022), dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah 10-tahun melonjak ke level tertinggi hampir tiga tahun, karena pasar bergulat dengan inflasi tinggi dan Fed yang dapat dengan mudah memicu penurunan karena secara agresif memperketat kebijakan.

Yield obligasi pemerintah AS sepuluh tahun berakhir di level 2,492 persen, setelah sebelumnya naik di atas 2,5 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2019.

Dari Eropa, saham-saham Inggris berakhir di zona hijau pada perdagangan Jumat waktu setempat (25/3/2022), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,21 persen atau 15,97 poin, menjadi menetap di 7.483,35 poin.

Saham-saham Jerman ditutup lebih tinggi, berbalik menguat dari kerugian dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terdongkrak 0,22 persen atau 31,97 poin, menjadi menetap di 14.305,76 poin.

Sementara, saham-saham Prancis berakhir sedikit lebih rendah, melanjutkan penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terkikis 0,03 persen atau 2,09 poin, menjadi menetap di 6.553,68 poin.

Dengan demikian, Nafan memperkirakan IHSG awal pekan bergerak di antara 6.978 hingga 7.028.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 308,969 poin atau 1,44 persen ke 21.713,84, indeks Shanghai naik 6,14 poin atau 0,19 persen ke 3.218, dan Straits Times meningkat 8,55 poin atau 0,25 persen ke 3.422,24. Sedangkan indeks Nikkei melemah 123,191 poin atau 0,44 persen ke level 27.987,19.