Maskot Surili diperkenalkan

id stadion

Maskot Surili diperkenalkan

lustrasi--Peresmian Stadion Pakansari. Warga mengabadikan kemegahan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (16/3). Stadion Pakansari memiliki kapasitas 31 ribu penonton dan merupakan salah satu arena olahraga di Kabupaten Bogor bertaraf internasional, dan akan menjadi bagian dalam ajang

Bandung (antarasulteng.com) - Maskot PON XIX/2016 Jabar, Surili yakni Lili dan Lala, diperkenalkan kepada para camat, lurah serta para kepala desa se-Jawa Barat yang hadir pada Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Kota Bandung, Jumat.

"PB PON XIX/2016 Jabar melakukan sosialisasi dimanapun dan kapanpun juga, termasuk memanfaatkan kegiatan-kegiatan strategis yang bisa menyampaikan pesan PON XIX/2016, termasuk kepada para camat dan lurah yang hadir hari ini," kata Gubernur Jabar yang juga Ketua PB PON XIX/2016 Jabar H Ahmad Heryawan.

Pada acara pertemuan dan silaturahim sekitar 8.000-an camat dan lurah dari 27 kabuapten/kota di Jawa Barat yang juga dihadiri oleh Menkopolhukam Luhut Pandjaitan itu, PB PON XIX/2016 menghadirkan Lili dan Lala berjalan-jalan di sekitar pelataran Sabuga sambil menyapa para kades itu.

Sejumlah petugas sosialisasi membagi-bagikan tabloid PON XIX/2016 Jabar "Surili", stiker serta cenderamata khas PON XIX/2016.

Para kepala desa yang datang dari berbagai peloksok di Jabar cukup antusias mengikuti sosialisasi di sela-sela kegiatan Kewaspadaan Masyarakat itu. Bahkan mereka melakukan sesi pemotretan bersama Lili dan Lala di anjungan PB PON XIX/2016.

Petugas sosialisasi juga menyematkan pin PON XIX/2016 kepada para kepala desa dan camat yang hadir di sana. Beberapa diantaranya bahkan meminta sejumlah stiker untuk dibagikan kepada para perangkat desa masing-masing.

"Para kepala desa dan camat merupakan ujung tombak pemerintahan di daerah, mereka memiliki peran sebagai pelaksana tata pemerintahan juga ujung tombak sosialisasi termasuk juga kegiatan PON XIX/2016 yang juga merupakan hajatan bersama masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat sebagai tuan rumah," kata Ahmad Heryawan.

Gubernur Jawa Barat menegaskan, perhelatan PON XIX/2016 Jabar merupakan perhelatan nasional dan Jawa Barat mendapat amanah untuk menjadi tuan rumah. Oleh karena itu dengan sejumlah daya dan upaya serta pengorbanan dikerahkan untuk mensukseskan PON XIX/2016.

"Anggaran PON XIX/2016 Jabar mencapai Rp2,3 triliun, sehingga Jabar harus memindahkan beberapa alokasi anggaran untuk kegiatan PON. Itu karena PON XIX/2016 menggunakan biaya APBD. Bila ada anggaran yang tidak terakomodasikan tahun ini kami meminta pengertiannya, dan tahun 2017 semuanya pasti normal kembali," katanya.

Hal itu menurut dia terpaksa dilakukan karena penyelenggaraan PON XIX/2016 merupakan tugas dari negara yang harus dituntaskan dan bisa dipertanggung jawabkan.Ia berkomitmen untuk menjadikan PON XIX/2016 sebagai tonggal kebangkitan prestasi olahraga nasional sekaligus melahirkan atlet-atlet berprestasi.

"Meski menyedot anggaran yang tidak sedikit, namun Jawa Barat dengan dukungan masyarakat harus menuntaskan tugas sebagai tuan rumah dengan sukses dan akuntabel," kata Heryawan.

Pada kesempatan itu, ia mengajak masyarakat Jabar untuk mensosialisasikan dan membumikan PON XIX/2016 Jabar serta berpartisipasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

"Kami berharap masyarakat ikut mensosialisasikan PON XIX/2016 yang bertema besar Berjaya di Tanah Legenda," kata Gubenur Jabar itu menambahkan.