DLH: Masalah persampahan di Sulteng teratasi jika semua berpartisipasi

id Sulteng,Sandi,Ppkm,Antara,Dlh,Dinas lingkungan hidup ,Dlh sulteng

DLH:  Masalah persampahan di Sulteng teratasi jika semua berpartisipasi

Sejumlah mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Tadulako (Untad) memasukkan sampah yang dipungutnya ke dalam wadah di tanggul bekas lokasi tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (21/2/2022). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Kepala Seksi Perencanaan Pengkajian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Baso Nur Ali menyatakan bahwa masalah persampahan dapat teratasi jika semua pihak berpartisipasi mengatasi permasalahan tersebut.



Masalah persampahan yang menjadi pekerjaan rumah hampir di seluruh daerah di Sulteng tidak bisa hanya diatasi oleh salah satu pihak saja misal hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja atau hanya oleh masyarakat saja.



"Misal di Kabupaten Banggai yang hanya dalam satu tahun masalah persampahan di sana dapat teratasi dan mendapat penghargaan Adipura hingga lima kali dan terakhir pada tahun 2019. Di sana pemerintah daerahnya membuat aturan untuk mengatasi masalah persampahan dan masyarakatnya terlibat aktif sehingga teratasi. Jadi tingkat partisipasi sangat menentukan," katanya di Palu, Selasa.



Ia yakin jika dua belah pihak tidak saling bersinergi untuk berpartisipasi mengatasi permasalahan persampahan, maka sampai kapanpun masalah persampahan tidak akan dapat teratasi.



"Semakin tinggi tingkat partisipasi, akan sangat menentukan keberhasilan mengatasi persoalan tersebut,"lanjutnya.



Selain itu, Baso meneragka bahwa kesadaran semua pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah daerah juga sangat menentukan berhasil atau tidaknya permasalahan persampahan dapat diatasi.



Sebab dengan adanya kesadaran yang timbul dari dalam diri, maka akan memicu pribadi untuk bergerak secara ikhlas atas dasar kesadaran dan kepedulian untuk bersama-sama mengatasi permasalahan itu.



"Kita adalah bagian dari lingkungan, apabila kita tidak menyadari itu maka sesungguhnya kita akan membuat bencana untuk orang lain. Itu mungkin yang perlu ditanamkan dari diri sendiri," tambahnya.