Museum Sulteng mulai ramai dikunjungi warga seiring landainya COVID-19

id Sulteng,Sandi,Palu,Ramadhan,Museum ,Museum Sulteng

Museum Sulteng mulai ramai dikunjungi warga  seiring landainya COVID-19

Arsip-Sejumlah pelajar mengamati berbagai benda koleksi Museum Sulawesi Tengah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/10/2017). Selain untuk memperkenalkan keragaman budaya maupun sejarah Nusantara khususnya Sulawesi Tengah, kunjungan itu juga untuk menumbuhkan minat pelajar agar berkunjung ke museum sebagai tempat belajar. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/kye

Palu (ANTARA) - Museum Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kota Palu mulai ramai dikunjungi masyarakat seiring kasus COVID-19 yang terus melandai dan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat.

"Kami bersyukur saat ini sudah mulai bergeliat pengunjung di Museum Provinsi Sulteng sebab museum ini adalah sarana kita mengenalkan kepada masyarakat tentang sejarah Sulteng," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulteng Rahman Ansyari di Palu, Jumat.

Berbeda saat pandemi COVID-19 dua tahun lalu yang memaksa pengelola Museum Sulteng harus membatasi pengunjung dengan berbagai syarat yang cukup ketat agar tidak menimbulkan penularan dan penyebaran COVID-19.

Sehingga menyebabkan banyak pengunjung yang mengurungkan niatnya berkunjung ke Museum Sulteng karena persyaratan yang cukup ketat dan ketakutan terpapar COVID-19 dari penularan oleh pengunjung lain.

"Sejak akhir tahun 2021 mulai banyak warga yang datang mengunjungi Museum Sulteng. Kami berharap ke depan tingkat kunjungan ke Museum Sulteng terus meningkat hingga dapat kembali normal seperti sebelum pandemi," ujarnya.

Rahman mengatakan koleksi benda-benda bersejarah di Museum Sulteng cukup lengkap dan berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sulteng.

Koleksi benda berserah tersebut
ada dalam bentuk manuskrip dan perkakas yang digunakan orang-orang pada zaman dulu.

"Koleksi sejarah yang dipajang di Museum Sulteng merupakan cara kami untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang sejarah di seluruh daerah di Provinsi Sulteng," ucapnya.

Selain itu, benda-benda tersebut dapat menjadi bahan masyarakat secara luas untuk meningkatkan literasi di bidang sejarah, utamanya sejarah di Sulteng.