Pemprov Buka Klinik Investasi Di "sulteng Expo"

id expo

Pemprov Buka Klinik Investasi Di "sulteng Expo"

Ilustrasi ((bppmd.sulteng.go.id))

Semua konsultasinya gratis
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah membuka klinik investasi di "Sulteng Expo 2016" yang berlangsung 13-17 April di Palu.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Izin Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulteng Ch Sandra Tobondo di Palu, Selasa mengatakan, klinik investasi tersebut dibuka untuk umum baik dari dalam daerah maupun luar daerah guna berkonsultasi mengenai investasi di Sulawesi Tengah.

"Sehingga pengunjung yang datang ke Sulteng Expo tidak sekadar melihat atau membeli produk tetapi juga berkonsultasi. Bagaimana peluang investasi di daerah ini," katanya.

Sandra mencontohkan, tidak sedikit pelaku usaha ingin berkonsultasi terkait mekanisme perizinan investasi yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Demikian halnya dengan masyarakat atau calon investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Tengah, pihaknya akan memberikan ruang untuk berkonsultasi dalam klinik investasi pada kegiatan pameran bergengsi tingkat provinsi tersebut.

"Semua konsultasinya gratis," katanya.

Sandra mengatakan, klinik tersebut dibuka untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat terkait informasi investasi karena tidak semua masyarakat berkesempatan datang ke kantor untuk mengonsultasikan masalah tersebut.

"Ini forumnya. Silahkan ke `Sulteng Expo` nanti," katanya.

"Sulteng Expo 2016" merupakan kegiatan tahunan yang sudah menjadi agenda rutin pemerintah provinsi Sulawesi Tengah yang dirangkai dengan hari ulang tahun daerah tersebut.

"Sulteng Expo 2016" tidak sekadar pameran biasa karena dalam pameran tersebut juga mengandung misi peningkatan ekonomi dan kompetisi produk guna meningkatkan daya saing produksi dalam daerah.

"Sulteng Expo 2016" juga sebagai sarana komunikasi antarpelaku usaha karena dalam kegiatan itu dihadiri berbagai kalangan pelaku usaha baik kecil, menengah dan sekala makro.

"Tujuan kita menggiatkan kewirausahaan. Sehingga ada keinginan kuat oleh para pelaku usaha untuk meningkatkan produksi dan membangun daya saing," katanya.