Kemenag prediksi pemberangkatan jamaah haji Sulteng hanya dua kloter

id Arifin, Kemenag Sulteng, jch, CJH, haji, ibadah haji

Kemenag prediksi pemberangkatan jamaah haji Sulteng  hanya dua kloter

Ilustrasi - Kedatangan jamaah haji debarkasi Aceh ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada 2019. ANTARA/Khalis Surry

Palu (ANTARA) -
Kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tengah memprediksi pemberangkatan jamaah haji asal provinsi tersebut hanya dua kloter pada musim haji 2022.
 
"Normalnya Sulawesi Tengah empat kloter setengah pemberangkatan haji. Karena kebijakan Pemerintah Arab Saudi sehingga dilakukan pembatasan kuota," kata Sub koordinator Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kemenag Sulteng Arifin yang dihubungi di Palu, Jumat.
 
Ia mengemukakan, kebijakan pembatasan kuota jamaah haji reguler oleh pemerintah sangat beralasan, karena saat ini masih berada di masa pandemi sehingga orang-orang yang diberangkatkan nanti harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan, selain pelunasan biaya haji.
 
Syarat jamaah berangkat menunaikan rukun Islam kelima, salah satunya usia maksimal 65 tahun per tanggal 30 Juni 2022. Syarat usia, berdasarkan kebijakan pemerintah Arab Saudi dan syarat ini wajib di patuhi Pemerintah Indonesia.
 
"Kami sedang melakukan konfigurasi, yang mana masing-masing kloter diisi 450 calon jamaah haji. Bagi mereka berusia di atas 65 tahun tetap bersabar, jika nanti pandemi sudah berlalu mereka masih memiliki peluang diberangkatkan," kata Arifin menuturkan.
Ilustrasi- Petugas membantu jamaah haji lansia setibanya di Asrama Haji Transit di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (9/9/2019). ANTARA/Mohamad Hamzah
Berdasarkan pembagian kuota oleh Pemerintah Pusat, jumlah kuota reguler Sulteng kurang lebih 903 jamaah, di tambah satu orang calon jamaah kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU), dan enam orang petugas haji daerah.
 
Sedangkan kuota normal provinsi itu, kurang lebih 1.993 orang. Dari 904 calon jamaah haji dipastikan akan berangkat ke Mekah, masih ada 1.089 orang terpaksa keberangkatan mereka ditunda.
 
"Persentase calon jamaah haji Sulteng tahun ini hanya 48 persen lebih. Kami juga menyiapkan sekitar 182 calon jamaah cadangan bila mana ada calon jamaah utama yang tidak menaati syarat-syarat ditentukan atau meninggal dunia, maka mereka akan menggantikan untuk memenuhi kuota," ucap Arifin.
 
Berdasarkan catatan Kemenag Sulteng, calon jamaah haji terbanyak berada di Kota Palu berjumlah 423 orang, disusul Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Banggai, dan calon jamaah paling sedikit yakni Kabupaten Banggai Kepulauan hanya sekitar delapan orang.
 
Ia menambahkan, lama daftar tunggu haji kurang lebih 21 tahun dan hingga kini di Sulteng sudah mencapai 4.000 orang antre menunggu pemberangkatan.
 
"Bagi jamaah yang telah melunasi biaya haji wajib bagi mereka menjaga kondisi kesehatan jasmani, serta memantapkan manasik sebagai panduan dalam pelaksanaan ibadah haji," demikian Arifin.*