Pemkab Lombok Tengah terapkan isolasi ternak cegah penyebaran PMK

id NTB,Pemkab Lombok Tengah,Penyakit Mulut dan Kuku,PMK Ternak Sapi

Pemkab Lombok Tengah terapkan isolasi ternak cegah penyebaran PMK

Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah di sela mengikuti pembukaan kegiatan Latihan Integritas Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) Ke-42 yang dipusatkan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Sabtu (14/5/2022). ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menerapkan isolasi ternak dan membatasi peredaran sapi dan hewan ternak lain menyusul merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.

"Isolasi ternak kita khususnya terhadap daerah yang sudah ditemukan kasus PMK, agar daerah yang belum terdampak tidak ikutan tertular," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah di sela mengikuti pembukaan kegiatan Latihan Integritas Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) Ke-42 yang dipusatkan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB di Kota Mataram, NTB, Sabtu.

Ia mengatakan saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah terus mengintensifkan penanganan, pemantauan, dan pencegahan terhadap daerah-daerah yang sudah terdampak PMK.

Bahkan, kata Nursiah, pemberian obat-obatan dan penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus PMK ke hewan lainnya sudah dilakukan.

"Jadi, tim kami terus bergerak," ujarnya.

Menurut Nursiah, hingga saat ini belum diketahui asal PMK bisa sampai di Kabupaten Lombok Tengah, apakah masuk melalui penularan hewan ternak atau ada penyebab lainnya.

"Sumber penularannya belum diketahui dari mana karena sedang dilakukan penyelidikan. Kemungkinan ada masuk daerah lain, ini juga belum dapat dipastikan," katanya.

Sebelumnya, ratusan ternak sapi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, positif terserang virus PMK.

"Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah telah menerima hasil sampel yang dikirim ke Laboratorium di Denpasar. Hasilnya positif PMK," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman.

Penyebaran virus PMK ini mulai meluas hingga di dua kecamatan. Sebelumnya, di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah sebanyak 63 ekor, bertambah menjadi 150 ekor di Desa Puyung dan Desa Barejulat, Kecamatan Jonggat.

"Gejala yang dialami itu hampir sama, secara populasi ternak sapi itu suspek PMK," ucapnya.

Ia mengatakan dengan adanya kejadian itu, pihaknya bergerak cepat dengan melakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus PMK ke hewan lainnya.

"Sapi yang terkena PMK kita isolasi secara kelompok," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan adanya wabah penyakit ternak yang mulai menyerang puluhan sapi di Lombok Tengah, sehingga penyebaran virus PMK itu tidak meluas ke kecamatan lainnya.