BPBD Parigi: Alat berat masih melakukan normalisasi sungai pascabanjir

id Banjir Parigi, bpbdparimo, Amiruddin, Pemkabparimo sulteng

BPBD Parigi:  Alat berat masih melakukan normalisasi sungai pascabanjir

Sejumlah alat berat di kerahkan melakukan normalisasi sungai di Desa Air Panas, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang meluap hingga merendam pemukiman warga, Jumat (20/5/2022). ANTARA/HO/BPBD Parigi Moutong

Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengatakan sejumlah alat berat masih melakukan normalisasi sungai pascabanjir menerjang tiga desa di kabupaten itu.
 
"Delapan alat berat dikerahkan melakukan normalisasi sungai Desa Kayuboko dan Air Panas, Kecamatan Parigi Barat hingga aliran menuju Desa Olaya, Kecamatan Parigi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin yang dihubungi dari Palu, Sabtu.
 
Ia menjelaskan, pengerukan material karena mengalami pendangkalan sungai akibat banjir terjadi pada Kamis (19/5) malam, sehingga pemerintah setempat memalukan langkah tersebut untuk mengantisipasi banjir susulan.
 
Sebab, hujan masih mengguyur Parigi Moutong. Kabupaten itu menurut BMKG salah satu daerah yang masih berpotensi diguyur hujan lebat.
 
"Saat ini warga terdampak di tiga desa telah kembali ke rumah mereka masing-masing, sedangkan rumah warga rusak ringan dan berat, mereka masih mengungsi rumah kerabat," ujar Amiruddin.
 
Ia mengemukakan, pada Jumat (20/5) personel BPBD, TNI/Polri turut membantu membersihkan sisa-sisa lumpur terbawa banjir di rumah warga terdampak.
Polisi turut membatu membersihkan sisa-sisa lumpur dari rumah warga terdampak banjir di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (20/52022). ANTARA/HO/Polres Parigi Moutong
Berdasarkan data BPBD setempat, kurang lebih 236 kepala keluarga terdampak banjir dan dilaporkan dua rumah mengalami rusak sedang dan satu rumah rusak berat.
 
"Pemkab Parigi Moutong segera menetapkan status tanggap darurat, sebagai mana hasil pertemuan kami dengan para pihak hari ini.
Hasil pertemuan selanjutnya disampaikan kepada bupati dan ditindaklanjuti dengan surat keputusan tanggap darurat," papar Amiruddin.
 
Ia menambahkan, status tanggap darurat diterbitkan tiga kali 24 jam setelah kejadian, sehingga pemerintah setempat mempercepat upaya tersebut supaya penanggulangan dilakukan secara terpadu.
 
"Saat ini masih berproses. Hasil pertemuan kami telah disampaikan kepada bupati. Hingga kini kami masih melakukan pemantauan terhadap tiga desa terdampak," demikian Amiruddin.