Pemkot kolaborasi berbagai pihak bangun Palu tangguh terhadap bencana

id Pemkotpalu, Sulteng, walikotapalu, Hadianto Rasyid, rehab rekon, Gempa palu

Pemkot kolaborasi berbagai pihak  bangun Palu tangguh terhadap bencana

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menyampaikan sambutannya pada kegiatan learning workshop yang diselenggarakan United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC) di Palu, Jumat (27/5/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai upaya membangun kembali peradaban ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yang tangguh terhadap bencana.
 
"Sejak masa tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan pascabencana alam, Pemkot Palu telah berkolaborasi dengan berbagai pihak," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menghadiri bengkel belajar terkait kolaborasi Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kapasitas perkotaan di Palu, Jumat.
 
Menurutnya, peningkatan kapasitas perkotaan penting dilakukan, apa lagi Kota Palu salah satu daerah di Sulteng rawan terhadap bencana alam.
 
Oleh karena itu, dalam peningkatan kapasitas perkotaan dibutuhkan suatu konsep yang matang dalam membangun kembali kawasan perkotaan pascabencana.
 
Ia menilai, bengkel belajar diprakarsai United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC) sangat bermanfaat sebagai ruang diskusi untuk memperbaiki ketahanan kota.
 
"Kami juga mengapresiasi UCLG ASPAC) yang juga turut terlibat membantu upaya pemulihan pascabencana 28 September 2018," ujar Hadianto.
 
Saat ini, katanya, Pemkot Palu diberi tugas dan tanggung jawab oleh Pemerintah Pusat mengawal kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan hunian tetap (huntap) yang diakui mengalami keterlambatan karena persoalan lahan.
 
Dimana, lahan yang telah disiapkan pemerintah untuk pembangunan huntap masih banyak warga mengklaim bahwa lahan tersebut milik mereka.
 
"Di masa pemerintah saya, Pemerintah Pusat memberikan tugas dan tanggung jawab kepada kami untuk menyelesaikan persoalan sengketa. Alhamdulillah satu tahun terakhir masalah ini bisa teratasi sebagai solusi pembangunan, dan komunikasi terbangun baik dengan warga," tutur Hadianto.
Ilustrasi- Warga terdampak bencana penerima hunian tetap (huntap) di kawasan relokasi Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu mulai beraktivitas usai penyerahan kunci rumah oleh Pemerintah Kota Palu dan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (15/2/2021). ANTARA/Moh Ridwan.
Dikemukakannya, dari upaya negosiasi dilakukan, warga setempat kemudian menerima saran dan masukan Pemkot Palu.
 
"Rencananya Bulan Juli mendatang kegiatan pembangunan dimulai dan penyelesaian kegiatan konstruksi dalam waktu lima bulan," ujar Hadianto.
 
Ia berharap, pembangunan huntap Kota Palu diupayakan selesai tepat waktu, supaya warga yang masih tinggal di hunian sementara (huntara) secepatnya mendapat hunian layak ditempati.
 
"Kami berharap ketika Pemerintah menyelesaikan satu masalah, maka masalah lain juga ikut terselesaikan," ucap Hadianto.
 
Ia mengatakan, Pemkot Palu berterima kasih kepada UCLG ASPAC yang  berencana membangun ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan huntap Kelurahan Balaroa.
 
"Semoga kerja sama ini terus terjalin. Apa yang sudah direncanakan, menjadi tanggung jawab kami mengawal pembangunan hingga proses pemanfaatannya nanti," demikian Hadianto.