BI kerjasama UIN Mataram kampanyekan pentingnya produk halal

id BI Provinsi NTB,UIN Mataram,UMKM NTB

BI kerjasama UIN Mataram kampanyekan pentingnya produk halal

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Heru Saptaji, dalam acara seminar bertajuk "Urgensi Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM di Provinsi NTB", di gedung Universitas Islam Negeri Mataram, di Mataram, Rabu (22/6/2022). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk mengkampanyekan pentingnya produk halal terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki potensi pasar besar.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji di Mataram, Rabu mengatakan, seiring dengan tumbuhnya ekonomi syariah, kini negara-negara Organization of the Islamic Conference (OIC) mulai memfokuskan pengembangan pasar produk halal dan nilai-nilai etika Islam yang mendasari praktik bisnis, serta halal sebagai gaya hidup (lifestyle) mulai banyak diterapkan.

"Tidak hanya Korea Selatan, beberapa negara seperti Tiongkok, Thailand, Australia, hingga Inggris juga telah menjadi pemain dalam pasar produk halal dan berperan dalam pengembangan ekonomi syariah di dunia," katanya sebelum membuka acara seminar.

Sebagai bentuk komitmen bersama, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB bersama UIN Mataram menggelar seminar bertajuk "Urgensi Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM di Provinsi NTB", yang diikuti 300 peserta dari kalangan mahasiswa dan pelaku UMKM, di kampus UIN Mataram, Rabu.

Heru mengimbau para pelaku UMKM NTB untuk dapat memaksimalkan bimbingan teknis dan fasilitasi sertifikasi halal UMKM yang diberikan selama dua hari dalam rangka memperkuat pemahaman, kemampuan, dan produksi yang berorientasi pada produk halal guna memudahkan proses mendapatkan sertifikat halal itu sendiri.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, K H Zaidi Abdad mengatakan Kementerian Agama sudah menyiapkan program gratis sertifikat halal dengan menargetkan 10 juta produk bersertifikat halal pada 2022.

"Sebanyak 325.000 produk lokal Indonesia pada 2021 telah memiliki sertifikat halal dan diharapkan produk-produk dari UMKM NTB juga bisa mendapatkan sertifikat halal tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Mataram, Prof H Masnun Tahir ketika menjadi pembicara menyebutkan terdapat lima faktor sosial dan ekonomi yang melandasi pentingnya sertifikasi halal bagi produk UMKM. Pertama, kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk.

Kedua, untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produk halal. Ketiga, aspek halal yang sudah berkembang menjadi sebuah gaya hidup telah diikuti oleh masyarakat luas dan bukan hanya umat muslim semata.

Keempat, lanjut dia, kebutuhan internasional akan sebuah jaminan dari otoritas yang berwenang menguji halal tidaknya sebuah produk makanan, minuman. Kelima, UMKM diharapkan bisa memenuhi permintaan pasar terhadap produk halal yang terus meningkat.