Jembatan Sigi Putus Saat Dilintasi Truk

id jembatan

Jembatan Sigi Putus Saat Dilintasi Truk

Jembatan yang menghubungkan sejumlah kecamatan di wilayah timur dan barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu pagi, putus saat dilintasi truk, mengakibatkan dua truk pengangkut pasir terperosok ke sungai dan satu orang di dalam truk diduga telah meninggal dunia. (fb)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sebuah jembatan yang menghubungkan sejumlah kecamatan di wilayah timur dan barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu pagi, putus saat dilintasi truk, mengakibatkan dua truk pengangkut pasir terperosok ke sungai dan satu orang di dalam truk diduga telah meninggal dunia.

Korban bernama Gopal (33) asal Desa Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, hingga pukul 11.00 WITA belum berhasil dievakuasi dari dalam truk yang terperosok ke sungai.

Medan berat akibat arus sungai yang kencang mengakibatkan evakuasi korban sulit dilakukan. Korban diduga terjepit dalam truk yang tercebur ke sungai.

Sementara satu lagi korban bernama Kayamin, berhasil lolos dari maut.

Istri korban, Mega (20), mengatakan suaminya meninggalkan rumah sejak pukul 04.00 WITA hendak memuat pasir di Desa Kaleke, lokasi putusnya jembatan.

Namun menjelang Sabtu pagi, Mega mendapat kabar dari kakaknya, Kayamin, bahwa suaminya mengalami kecelakaan dalam peristiwa putusnya jembatan Kaleke.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi Iskandar Nongtji mengatakan jembatan yang menghubungkan Desa Kaleke, Kecamatan Dolo Barat, dengan Desa Maku, Kecamatan Dolo tersebut, hanya mampu menampung beban berkapasitas 2,5 ton.

Di mengatakan jembatan tersebut rencananya akan dibongkar dan dibangun kembali dalam bentuk permanen pada 2016.

Proyek jembatan tersebut, kata Iskandar, sedang dalam proses tender dengan nilai anggaran Rp6 miliar.

Iskandar menduga mobil truk yang melintasi jembatan tersebut melebihi kapasitas jembatan sehingga jembatan tersebut patah di bagian tengah. Dua mobil truk yang sedang melintas terperosok ke sungai.

Proses evakuasi sedang dilakukan Badan SAR Nasional dibantu polisi, namun terkendala arus sungai yang deras sehingga menghambat proses evakuasi.