Pemprov Sulteng gencar bersihkan lahan kawasan pangan di Donggala

id Pemprov Sulteng,Gubernur Sulteng ,Rusdy Mastura,Kawasan pangan nusantara,Ridha Saleh,Edang

Pemprov Sulteng  gencar bersihkan lahan kawasan pangan di Donggala

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama pihak Kementerian PUPR meninjau lokasi titik pengambilan dan pengembangan air untuk kawasan pangan nusantara, di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggencarkan land clearing atau pembersihan lahan kawasan pangan nusantara yang bertujuan untuk menjadi penyangga kebutuhan pangan IKN, yang terletak di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala.

"Land clearing terus dilakukan, saat ini sudah enam hektare yang dibersihkan, dan ditargetkan akhir Agustus pembersihan sudah mencapai 50 hektare dan pada bulan September mencapai 100 hektare," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, di Palu, Sabtu.

Ridha Saleh mengemukakan luas total lahan kawasan pangan nusantara di Donggala sebesar 1.163 hektare, yang menjadi sentral pengembangan pangan penyangga IKN.

Ia menyebut, saat ini Pemprov Sulteng telah membuka kantor penghubung percepatan pembangunan kawasan pangan di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Sulteng, yang salah satu tujuannya untuk cepat merespons saran dan masukan masyarakat.

Di samping itu, ujar dia, Pemprov Sulteng membuka jalan menuju titik nol kawasan pangan nusantara. "Panjang jalan yang dibuka yaitu 12 kilo meter. Saat ini sudah dalan tahap pengerasan," ungkap Edang sapaan akrab M Ridha Saleh.

Edang yang merupakan mantan Anggota Komnas HAM RI mengemukakan, Pemprov Sulteng bersama Pemerintah Pusat salah satunya Kementerian PUPR akan segera menyiapkan air pertanian dengan menggunakan teknologi.

"Gubernur Sulteng bersama pihak Kementerian PUPR khususnya Sumber Daya Air telah meninjau lokasi kawasan pangan. Air pertanian akan disiapkan dengan teknologi serta sistem pengairan modern," ujarnya.

Ia mengatakan Pemprov Sulteng melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura telah menyiapkan bibit jagung untuk ditanami di kawasan pangan nusantara dengan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare.

"Jadi bibit yang disiapkan untuk 200 hektare lahan di kawasan pangan nusantara," sebutnya.

Di samping itu, ia menambahkan, saat ini sudah ada satu perusahaan yang bermohon ke Pemprov Sulteng untuk mengembangkan buah - buahan di kawasan pangan tersebut.

"Perusahaan itu membutuhkan lahan seluas 50 hektare untuk mengembangkan buah buahan," kata Edang.

 Pemprov Sulteng juga memberikan lahan seluas 400 hektare kepada 400 petani di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada petani.

"Lahan tersebut berada di kawasan pangan nusantara. Jadi, sebagian lahan kawasan pangan akan diberikan kepada 400 petani sebagai salah satu bentuk pemberdayaan petani," ucap Ridha.

Ridha Saleh mengatakan luas total lahan kawasan pangan nusantara di Desa Talaga yaitu 1.163 hektare, dan sebanyak 400 hektare dari luas tersebut untuk petani.

"Saat ini sedang perampungan data. Sebagian data petani sudah lengkap dan layak. Sebahagiannya sedang berproses," ungkap Edang.

"Ini redistribusi tanah, jadi petani mendapatkan tanah dari negara melalui pemerintah. Nah, nanti Pemerintah Pusat yang akan menyerahkan sertifikatnya," ucap Ridha Saleh.

Ia menuturkan bahwa sertifikat tanah yang diberikan kepada masyarakat petani, merupakan sertifikat khusus karena lahan tersebut tidak boleh diperjualbelikan oleh petani, melainkan hanya diwariskan.

Hal itu, menurut dia, sekaligus menjadi pembeda kawasan pangan nusantara di Donggala, dengan kawasan pangan di daerah lain di Indonesia.

"Selain itu, dalam kawasan tersebut juga ada kawasan hijau yang tidak boleh diganggu, serta terdapat pusat
 
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama pihak Kementerian PUPR meninjau lokasi titik pengambilan dan pengembangan air untuk kawasan pangan nusantara, di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)