Tagana Parigi melibatkan 60 personel bantu penanganan Torue pascabanjir

id Banjir bandang, banjir Torue, Tagana, pemkabparimo, Sulteng, Parigi Moutong ,Tanggap darurat, pascabencana

Tagana Parigi melibatkan 60 personel bantu penanganan Torue pascabanjir

Ilustrasi - Personel polri dan relawan membersihkan puing-puing bangunan tersapu banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/8/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah melibatkan 64 personel membantu upaya penanganan pascabencana banjir bandang di Desa Torue Kecamatan Torue.
 
"Kami melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan sejak banjir bandang melanda Desa Torue pada 28 Juli 2022 hingga 12 September 2022 sebagaimana surat keputusan penanggulangan tanggap darurat," kata Koordinator Posko Tagana Parigi Moutong Moh Rifai Pakaya di Torue,  Parigi Moutong, Jumat.
 
Ia menjelaskan, pada penanggulangan pascabanjir pihaknya membagi empat kegiatan yakni pembersihan rumah warga dan fasilitas umum, distribusi logistik, penanganan pengungsi serta mendirikan posko kemanusiaan sebagaimana arahan pemerintah setempat.
 
Dalam perpanjangan masa tanggap darurat sejak 12 Agustus hingga 12 September 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial melalui Tagana ditugaskan pemerintah setempat melakukan penanganan terhadap warga terdampak.
 
"Dua kali banjir susulan melanda Desa Torue kami sudah melakukan upaya-upaya penanganan darurat, di antaranya evakuasi warga, penyaluran logistik menyiapkan posko pengungsian," ujar Rifai.
 
Ia memaparkan sejak penanganan pascabencana, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan dari Kementerian Sosial (Kemensos) secara bertahap.
 
"Bantuan kemanusiaan kami salurkan pada Kamis (25/8) berupa matras, selimut, makanan anak, sandang orang dewasa dan bayi, serta perlengkapan wanita untuk 32 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak ringan bantuan tahap ketujuh," tutur Rifai.
 
Ia menambahkan bantuan tahap selanjutnya akan disalurkan kepada korban bencana yang rumahnya rusak sedang, yang mana sasaran bantuan tersebut berdasarkan hasil verifikasi dan klasifikasi supaya penyaluran tidak terjadi tumpang tindih.
 
Meski begitu, katanya, Tagana juga terbuka bila ada relawan menitipkan bantuan mereka untuk disalurkan kepada warga terdampak, selain dititip di posko induk logistik BPBD.
 
"Kalau ada pihak lain menyalurkan bantuan melalui kami atau mereka antar langsung kepada warga tidak jadi soal. Pada intinya kami bertugas di daerah bencana untuk misi kemanusiaan," ucap Rifai.
 
Dilaporkan, hasil validasi data bencana banjir bandang Desa Torue oleh pemerintah setempat, 541 KK atau 1.886 jiwa terdampak, 10 rumah hilang, 30 rumah rusak ringan dan berat, empat rusak sedang, tiga jiwa meninggal dunia serta empat jiwa hilang.