Realisasi vaksinasi rabies di Sulteng sudah 40 persen

id Rabies

Realisasi vaksinasi rabies di Sulteng  sudah 40 persen

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmafet Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Dandi Alfita. ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) -
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan capaian realisasi vaksinasi terhadap hewan penular rabies dalam rentan waktu Januari sampai Mei 2022 sudah 40 persen.

"Jumlah 40 persen itu akan kami genjot terus untuk mencapai batas minimal vaksinasi hewan penular rabies 70 persen dari jumlah temuan kasus," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmafet Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng Dandi Alfita di Palu, Rabu.

Dia menjelaskan beberapa hal yang sudah dilakukan untuk menggenjot realisasi vaksinasi itu, di antaranya memasifkan sosialisasi terhadap kelompok pecinta hewan seperti kucing, membuka layanan secara gratis di sejumlah tempat umum yang bertujuan memudahkan mobilitas para pecinta hewan mengakses vaksinasi rabies untuk peliharaan.

"Beberapa kali kami buka di tempat umum agar mudah mobilitas orang untuk datang sekaligus dapat merangsang orang lain lagi untuk peduli, sedangkan buka vaksinasi gratis untuk sehari-hari di klinik hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng," jelasnya.
 
Meskipun begitu, Alfita menilai jumlah ketersediaan vaksin rabies belum berbanding lurus dengan jumlah temuan kasus di Sulteng yang mencapai 1.382 kasus.
 
"Jumlah vaksin untuk tahun 2022 itu sebanyak 15 ribu sedangkan capaian vaksinasi hingga Mei sudah 40 persen kemungkinan tidak akan cukup karena memang saat ini terbagi fokus penanggulangan rabies dan COVID-19," ucap dia.

Oleh karena itu, dia menyampaikan jika dalam proses menggenjot realisasi hingga 100 persen vaksin tidak mencukupi akan dilakukan permohonan penambahan kuota pada 2023.

"Kalau nanti tidak cukup maka akan kami lakukan permohonan penambahan kuota tahun depan, karena jumlah 15 ribu dosis itu dibagi-bagi lagi ke semua daerah dengan tujuan menekan penularan rabies untuk mewujudkan 2030 Indonesia bebas rabies," ucapnya.
 
Jumlah temuan kasus rabies di Sulteng periode Januari hingga Mei 2022 mencapai 1.382 kasus, masing-masing dialami laki-laki yang berusia kurang dari lima tahun hingga usia lebih dari 64 tahun dengan total 757 kasus.
 
Untuk kaum perempuan dengan usia kurang dari lima tahun sampai usia lebih dari 64 tahun ditemukan kasus sebanyak 625 gigitan dari hewan penular rabies.