Sebanyak 11.850 KPM di Banggai Kepulauan telah menerima BLT BBM

id Ihsan Basir,Bupati Bangkep,Pemkab Bangkep,blt bbm,bansos sembako

Sebanyak 11.850 KPM  di Banggai Kepulauan telah menerima BLT BBM

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir (kanan) bersama Gubernur Sulteng Rusdy Mastura (kiri). (ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Bangkep)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah menyatakan sebanyak 11.850 warga yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM).

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Rabu, mengemukakan bantuan sosial berupa BLT BBM merupakan satu bentuk upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat seiring dengan naiknya harga beberapa jenis BBM.

"Bantuan sosial ini merupakan program nasional yang diperuntukkan kepada warga ekonomi menengah ke bawah," ucap Ihsan Basir.

Ihsan mengatakan untuk Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 12.002 warga yang layak masuk sebagai KPM. Namun, dari jumlah total penerima manfaat tersebut, pemerintah hanya dapat menyalurkan bansos BLT BBM kepada 11.850 jiwa dengan nilai realisasi anggaran bantuan sebesar Rp5,7 miliar lebih.

Terdapat 152 KPM yang tidak terealisasi/tersalurkan BLT BBM dikarenakan, 98 KPM meninggal dunia dan tanpa ahli waris, serta 54 KPM belum mengambil bantuan tersebut serta alamat tempat tinggal 54 KPM tersebut tidak diketahui/tidak jelas.

"Menurut Kantor PT POS Indonesia Cabang Salakan bahwa alamat 54 KPM tersebut tidak diketahui atau tidak jelas," katanya.

Ihsan menegaskan bahwa bantuan tersebut langsung diterima oleh masyarakat, yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat melalui PT POS Indonesia.

"Jadi tidak melalui pemerintah daerah," sebutnya.

Setiap warga yang tercatat sebagai KPM menerima bantuan pengamanan sosial senilai Rp500 ribu, terdiri dari BLT BBM untuk bulan September dan Oktober senilai Rp300 ribu, ditambah dengan Bansos Sembako untuk bulan September senilai Rp200 ribu.

Ia mengatakan untuk bantuan sosial sembako telah direalisasikan kepada 10.831 KPM dengan nilai realisasi anggaran bantuan sebesar Rp5,4 miliar lebih, dari total sasaran KPM sebanyak 10.951.

Terdapat 120 KPM yang tidak dapat direalisasikan penyaluran bansos sembako dikarenakan 150 KPM meninggal dunia dan lima KPM tidak diketahui alamat tempat tinggal atau alamat tidak jelas.

"Demikian data dan informasi dari PT POS Indonesia Cabang Salakan bahwa terdapat lima warga KPM alamatnya tidak diketahui/tidak jelas, serta 150 KPM telah meninggal dunia," ucapnya.