Sulteng optimalkan implementasi Readsi untuk sejahterakan petani

id readsi kementan,readsi pertanian,dinas tph sulteng,pemprov sulteng,pertanian sulteng,nelson matumbun

Sulteng  optimalkan implementasi Readsi untuk sejahterakan petani

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Matumbun menyampaikan sambutan pada penutupan pelatihan manajemen kelembagaan petani bagi penyuluh pertanian pendamping Readsi di Sigi, Sabtu (22/10/2022). ANTARA/Muhammad Hajiji

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengoptimalkan implementasi program inisiatif peningkatan pemberdayaan pedesaan dan pengembangan pertanian bertajuk "Readsi" untuk membangun kesejahteraan petani di daerah tersebut.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Nelson Matumbun di Sigi, Sulteng, Sabtu, mengatakan pemberdayaan untuk peningkatan kesejahteraan petani perlu didorong dengan mengembangkan usaha tani serta kelembagaan petani.

"Untuk itu, kapasitas dan kemampuan harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui penyuluhan dengan pendekatan pembinaan petani," ujar Nelson saat menyampaikan sambutan pada penutupan pelatihan manajemen kelembagaan petani bagi penyuluh pertanian pendamping Readsi.

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sulteng menghadirkan 100 orang penyuluh pertanian dari Kabupaten Tolitoli, Buol, Parigi Moutong, Banggai dan Poso, untuk dilatih dalam rangka optimalisasi pendampingan kelembagaan petani pedesaan lima kabupaten tersebut.

Nelson mengatakan, dengan terbangunnya kapasitas dan kemampuan yang baik, diharapkan para penyuluh pertanian pendamping Readsi dapat mengoptimalkan pembinaan petani.

Sehingga, kata dia, pata petani dapat berkumpul untuk menumbuhkembangkan kelembagaannya menjadi kelembagaan ekonomi petani yang berdaya saing, produktif, serta menerapkan tata kelola berusaha yang baik, dan berkelanjutan.

"Hal ini karena penguatan kelembagaan petani sangat diperlukan dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan petani," sebutnya.

Menurut dia, kelembagaan petani ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kelayakan usaha skala ekonomi dan efisiensi usaha, sehingga berfungsi sebagai unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi meliputi usaha pemasaran dan keuangan mikro.

Salah satu kelembagaan petani adalah kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Penggabungan poktan ke dalam gapoktan, ujar dia, diharapkan akan menjadikan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.

"Oleh karena itu, pelatihan manajemen kelembagaan petani diharapkan ada transformasi kelembagaan petani dalam menjalankan fungsi ke arah profit oriented sehingga bisa meningkatkan taraf hidup petani," ujarnya.