Kementan minta PPL di Kabupaten Sigi bantu petani tingkatkan produksi

id Pertanian, Kementan, yesiah Eri, padi, jagung, PPL, penyuluh, Sigi, sulteng

Kementan minta PPL di Kabupaten Sigi  bantu petani tingkatkan produksi

Staf Ahli Menteri Pertanian, Yesiah Eri Tamalagi memberikan penguatan kepada petugas penyuluh lapangan pada kegiatan bimbingan teknis pengelolaan lahan kering mendukung produksi jagung di Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung di Kabupaten Sigi, Rabu (9/11/2022). ANTARA/HO-Dok Staf Ahli Menteri Pertanian

Sigi, Sulteng (ANTARA) -
Kementerian Pertanian (Kementan) meminta petugas penyuluh lapangan (PPL) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, turut membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas dalam mendukung swasembada pangan.
 
"Potensi lahan pertanian Sulawesi Tengah jika tidak ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) memadai dengan mengikuti perkembangan zaman, sulit mencapai produksi yang optimal," kata Staf Ahli Menteri Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi saat menghadiri bimbingan teknis pengelolaan lahan kering mendukung produksi jagung di Sulawesi Tengah berlangsung di Sigi, Rabu.
 
Menurut dia, PPL merupakan ujung tombak keberhasilan program pertanian di daerah, sekaligus sebagai pasukan khusus Kementerian Pertanian yang tidak hanya sebatas melakukan penyuluhan, namun juga harus mampu mengedukasi dan memberikan penguatan terhadap petani.
 
Seiring perkembangan zaman pengelolaan pertanian, lanjutnya,  telah marak menggunakan berbagai teknologi, yang bertujuan untuk memudahkan kerja petani. "Bimbingan teknis ini, sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan PPL terhadap potensi pertanian, termasuk bagaimana membuat pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan petani di tempat mereka bertugas," tutur Ery.

Di kesempatan itu, ia mengapresiasi penyuluh setempat karena hingga saat ini masih tetap konsisten mendampingi petani bangkit dari keterpurukan akibat dampak bencana alam gempa 28 September 2018.

Dikemukakannya, Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong petani lebih produktif, dorongan itu juga dibarengi dengan pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sektor ini.

"Itu sebabnya pak menteri mencanangkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Indonesia telah mendapat pengakuan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional sebagai negara swasembada beras, karena tiga tahun terakhir negara tidak melakukan impor beras," kata Ery.

Ia menambahkan, di Sulteng Kementerian Pertanian mulai mengembangkan jagung varietas jakarin dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing serta pemenuhan kebutuhan pangan.