Disdikbud Palu: Merdeka mengajar untuk memenuhi kebutuhan guru

id Disdikbud, Pemkotpalu, Sulteng, pendidikan, hardi,Guru

Disdikbud Palu: Merdeka mengajar  untuk memenuhi kebutuhan guru

Ilustrasi- Sejumlah murid dibimbing gurunya mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan merdeka mengajar diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memenuhi kebutuhan guru saat mengajar.
 
"Ini dirancang khusus mengakomodasi kebutuhan guru di lapangan akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi guna menunjang peningkatan pendidikan nasional," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu Hardi, di Palu, Sabtu.
 
Ia menjelaskan, sebagaimana pidato Mendikbudristek pada puncak peringatan hari guru nasional bahwa, Pemerintah Pusat mendesain khusus untuk kebutuhan guru, ini dilakukan sebagai bentuk transformasi pelayanan pendidikan.
 
Dalam platform merdeka mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.
 
"Kami berharap guru di Palu dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan kapasitas, sehingga implementasi mengajar semakin mantap," ujar Hardi.
 
Guna mengoptimalkan pemanfaatannya, maka guru dituntut perlu menguasai teknologi informasi, dari sini juga guru dapat berinovasi sehingga lebih kreatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
 
Ia menambahkan, guru di Palu juga diminta mengikuti program guru penggerak, yang mana tujuannya untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan di daerah maupun nasional.
 
"Pemerintah sudah menyiapkan perangkat, tinggal kita bagaimana memanfaatkan perangkat yang ada. Kalau kita dari daerah tidak melakukan perubahan, maka konsekuensi dihadapi kita akan tertinggal. Saya mengajak guru di daerah ini manfaatkan momen ini, supaya kita lebih profesional dalam menjalankan tugas," tutur Hardi.
 
Ia mengemukakan, selain guru penggerak, pemerintah juga telah menyiapkan program pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
 
"Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Ini semua dilakukan guna melahirkan pendidik sejati yang lebih adaptif," demikian Hardi.