Pakar: Antisipasi lonjakan COVID-19 libur Natal dan Tahun Baru

id Vaksinasi Lampung, vaksinasi covid, covid Lampung, kesehatan lampyng, percepat vaksinasi

Pakar: Antisipasi lonjakan COVID-19 libur Natal dan Tahun Baru

Ilustrasi- Vaksinator tengah mengukur dosis vaksin COVID-19. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pakar kesehatan yang merupakan Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof. Tjandra Yoga Aditama mengajurkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus COVID-19 di masa libur natal dan tahun baru (Nataru).

“Saya tetap menganjurkan penggunaan masker di ruang tertutup (termasuk bus dan KA Nataru) dan di ruang terbuka kalau ada kerumunan. Kemarin anak saya di New York juga cerita bahwa di sana juga mulai dianjurkan lagi penggunaan masker di dalam kampus dia,” kata Tjandra melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Senin.

Selain penggunaan masker, Tjandra juga mendorong agar masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) sebelum menjalankan aktivitas sepanjang libur Nataru.

Apabila terdapat keluhan, dia mendorong masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan COVID-19. Kemudian apabila positif terinfeksi COVID-19, maka dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Jika gejala yang tampak cenderung parah, maka berobatlah ke fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, jangan lupa untuk memberi tahu kepada orang-orang kontak terdekat untuk juga memeriksakan diri.

Bagi pemerintah, Tjandra mendorong untuk dilakukannya surveilans secara ketat. Dengan begitu, deteksi awal dan penanganan segera dapat dilakukan jika terdapat kemunculan peningkatan kasus COVID-19.

Layanan tes COVID-19 dan vaksinasi juga dianjurkan untuk diperluas sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk mengakses fasilitas tersebut. Menurut Tjandra, rumah sakit sebaiknya dapat membuat simulasi, sehingga apabila ada peningkatan kasus maka segera tertangani.

“Fasilitas tes dan vaksinasi diperluas, agar masyarakat mudah mengaksesnya. Kembali menurut anak saya, pemerintah kota New York membagikan tes COVID-19 secara cuma-cuma ke setiap rumah tangga di kota itu,” kata dia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Juru Bicara Mohammad Syahril telah mengingatkan masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi hingga dosis penguat pertama serta dosis penguat kedua bagi kelompok lansia.

Syahril juga berpesan agar masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan termasuk mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sebagai langkah antisipasi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.


Sementara itu Epidemiolog asal Lampung Ismen Mukhtar mengatakan cakupan vaksinasi COVID-19 yang merata dan cepat perlu dilakukan guna membentuk imunitas kelompok yang kuat menjelang momen libur akhir tahun.

"Dalam pengendalian wabah diperlukan respon sensitif, cepat dan kuat salah satunya melalui penguatan surveilans sebagai langkah pencegahan, pengendalian dan membatasi transmisi. Ini tidak boleh kendor karena masih dalam situasi pandemi," ujar Ismen Mukhtar, di Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan selain penguatan kembali surveilans, diperlukan juga cara lain untuk melakukan pengendalian kasus COVID-19 terutama menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru.

"Sektor kesehatan ini juga berkaitan dengan sektor ekonomi, jadi semua harus terkendali agar semua berjalan. Untuk itu perlu diperhatikan juga untuk cakupan vaksinasi harus tinggi, merata, dan cepat," katanya.

Menurut dia dengan pelaksanaan vaksinasi yang merata, cepat, dan tinggi diharapkan membentuk imunitas yang lebih kuat pada populasi.

"Misalkan vaksinasi cakupan tinggi tapi tidak merata dan cepat, itu sama saja karena ada yang sudah vaksinasi dua tahun lalu namun ada yang baru saja vaksin. Ini nanti akan berbeda imunitasnya serta akan ada kemungkinan infeksi berulang," ucap dia.

Dia mengatakan hal tersebut karena vaksin memiliki jangka waktu terbatas dalam membentuk imunitas. Sehingga memerlukan pelaksanaan yang serentak dan cepat.

"Walau 90 persen sudah divaksin namun jangka waktunya berbeda-beda, jadi kurang maksimal dalam pengendalian pandemi di tingkat populasi. Sehingga untuk mengantisipasi peningkatan kasus penting mencegah virus bersirkulasi di populasi," tambahnya.

Diketahui dalam mengantisipasi potensi peningkatan penularan COVID-19 semasa libur Natal dan Tahun Baru akibat peningkatan mobilitas masyarakat, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan.

Meliputi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan COVID-19 melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2022 mengenai perpanjangan PPKM di wilayah Jawa dan Bali.

Dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2022 tentang perpanjangan PPKM di luar Jawa dan Bali diberlakukan dari 6 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023. Dan menurut instruksi menteri dalam negeri tersebut, seluruh kabupaten dan kota di Indonesia menerapkan PPKM level 1.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui laman vaksin dashboard cakupan vaksinasi di Lampung dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 7.558.816 orang.

Yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama ada sebanyak 6.117.389 orang, dosis kedua ada 5.019.110 orang, dosis ketiga 1.596.123 orang, dan dosis keempat sebanyak 16.695 orang.