Pakar endokrin ingatkan penerapan prinsip "5210" untuk cegah anak kena diabetes

id 5210 cegah diabetes,diabetes tipe 2 anak,cegah diabetes

Pakar endokrin ingatkan penerapan prinsip "5210" untuk cegah anak kena diabetes

Ilustrasi anak makan (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Pakar endokrin pada anak Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) mengingatkan pentingnya akan penerapan prinsip "5210" pada anak agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit diabetes tipe 2.

Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu dalam media briefing secara daring, Rabu, mengatakan prinsip ini diawali dengan konsumsi buah dan sayur lima kali sehari serta anak juga jangan duduk lebih dari dua jam.

Kemudian, ia menambahkan, anak harus melakukan olahraga atau minimal harus bergerak satu jam setiap hari serta tidak menyantap gula tambahan atau melebihi anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kalaupun mau menambahkan gula kita bisa lihat harusnya makanan dan minuman anak-anak dibuat labelnya berapa gram gulanya dan ini harus sesuai rekomendasi WHO," kata Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.

WHO merekomendasikan orang dewasa dan anak-anak untuk mengurangi asupan gula bebas harian hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi mereka. Pengurangan lebih lanjut hingga di bawah lima persen atau kira-kira 25 gram (enam sendok teh) per hari akan memberikan manfaat kesehatan tambahan.

Diabetes tipe 2 merupakan salah satu tipe diabetes yang bisa dialami anak dan ini umumnya diawali kondisi mereka yang obesitas lalu terjadi sindrom metabolik. Agar ini tak terjadi, Prof Aman kembali mengingatkan orangtua memastikan anak mendapatkan makanan dan minuman sehat di rumah dan keluarga.

"Kita edukasi segera mungkin. Jadi, tidak boleh lagi ada anak gemuk. Anak tidak boleh makan makanan manis di luar anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada anjuran maksimalnya," tutur dia.

Berkaca pada anak-anak di Jepang yang setiap tahun ajaran menjalani pemeriksaan urine, mereka yang hasil tes reduksinya positif, harus periksa gula darah. Ini dapat menjadi cara mengetahui dini diabetes sehingga bisa segera dilakukan intervensi. Pemeriksaan reduksi pada urine merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa atau gula pada urine.

"Tolong kasih lingkungan sesehat mungkin buat anak di rumah dan sekolah termasuk makanannya. Media mengatakan sekarang tidak boleh ada anak gemuk. Masukkan data ke aplikasi PrimaKu. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan (upaya) jangan sampai menjadi diabetes," demikian saran Prof Aman.