Surabaya (antarasulteng.com) - Mobil Sapu Angin ITS Surabaya yang awal Maret lalu menjadi juara Asia dalam ajang EcoShell Marathon Challenge Asia 2016 di Filipina, Rabu (28/6) pagi, terbakar, meski sudah tiba di London untuk mengikuti kejuaraan dunia.
Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin ITS Ir. Witantyo M.Eng.Sc dalam surat elektronik dari London, melaporkan mobil itu rencananya mewakili Indonesia dalam ajang Divers World Championship (DWC) di Stadion Olompic, London pada 30 Juni hingga 3 Juli mendatang.
"Tapi, Sapu Angin akhirnya batal mengikuti kompetisi tingkat dunia DWC yang pertama kali diadakan sejak 30 tahun diselenggarakan Shell Eco-Marathon itu, karena mobil terbakar," kata dosen yang mendampingi tujuh mahasiswa anggota Tim Sapu Angin ke London.
Berdasarkan jadwal, Sapu Angin akan berlaga dengan para juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika. Lomba tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga adu kecepatan.
Asia diwakili oleh lima tim, yakni tiga tim dari Indonesia, ITS, UI, dan UPI, lalu dua tim lainnya dari Singapura dan Filipina.
"Kebakaran diketahui saat petikemas mobil Sapu Angin akan diturunkan dari truk pengangkut di arena lomba. Kami melihat saat akan diturunkan sudah terlihat asap mengepul, kami curiga ada sesuatu yang tidak beres. Dugaan kami benar, mobil dalam petikemas sudah terbakar," katanya.
Hingga kini, pihaknya masih mencari penyebab terbakarnya mobil Sapu Angin itu. "Yang jelas, tim Sapu Angin merasa sangat terpukul atas kejadian ini dan tidak menduga musibah ini bisa terjadi," katanya.
Pihaknya masih menyemangati tim yang belum bisa menerima kenyataan pahit itu. "Yang jelas, kami sudah tidak bisa lagi turun di arena lomba," katanya.
Secara terpisah, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan itu.
"Kami mohon maaf atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia. Ini ujian terberat bagi kami. Sesungguhnya segala sesuatu yang berasal dari Allah akan kembali kepada-Nya. Selalu ada hikmah dibalik suatu kejadian," katanya.
Ia berharap para mahasiswa tetap semangat dan bersabar serta bersyukur. "Semoga, ada jalan terbaik untuk Sapu Angin, Aamiin," katanya.
Berita Terkait
Kenertec Power System ekspor menara angin ke puluhan negara
Rabu, 27 Maret 2024 9:43 Wib
Basarnas: Pencarian warga Taiwan terkendala angin dan gelombang tinggi
Kamis, 14 Maret 2024 15:55 Wib
Rybakina waspadai angin jelang upaya pertahankan gelar Indian Wells
Jumat, 8 Maret 2024 14:33 Wib
Sejumlah provinsi diprakirakan alami hujan lebat pada Rabu
Rabu, 31 Januari 2024 10:23 Wib
BMKG: Tiga daerah di Banten potensi hujan lebat disertai angin kencang
Rabu, 31 Januari 2024 9:05 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan lebat pada Selasa
Selasa, 30 Januari 2024 7:36 Wib
DLH Kota Palu kerahkan petugas bersihkan pohon tumbang dampak hujan lebat
Rabu, 24 Januari 2024 14:53 Wib
Sejumlah provinsi diprakirakan alami hujan disertai angin kencang
Senin, 22 Januari 2024 8:18 Wib