HWI-Dinkes Parimo gelar seminar kanker serviks

id Parimo

HWI-Dinkes Parimo gelar seminar kanker serviks

Wabub Badrun Nggai membuka seminar kanker serviks di Parigi, Kamis (21/7) (Antarasulteng.com/Humas Parimo)

Wanita Parigi banyak yang malu mengonsultasikan penyakit kewanitaan kepada dokter.
Parigi (antarasulteng.com) - Wakil Bupati Parigi Moutong H. Badrun Nggai, SE membuka seminar kanker serviks, kista, miom dan kanker payudara yang dipelopori HWI (Health Wealth Internasional ) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, di Auditorium Kantor Bupati setemat, Kamis.

Wabub Badrun Nggai menilai seminar ini berdampak sangat positif kepada masyarakat khususnya kaum wanita dimana  masyarakat akan memperoleh informasi yang benar dari sumber yang jelas sehingga kanker serviks yang sering menghantui wanita bisa dideteksi dan diantisipasi sejak dini.

Wabup menambahkan, menurut WHO, penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia dan lebih dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia setiap tahunnya.  

"Penyakit kanker serviks memang berbahaya, namun semua itu dapat dicegah jika kita dapat melakukan pola hidup sehat, bahkan yang sudah positif mengidap penyakit kanker serviks dapat dilakukan pengobatan dengan konsultasi ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya ataupun cara lainnya adalah menskrining kanker serviks dan diagnosis kanker serviks yang tepat dapat mencegah kanker serviks dan mendorong hasil pengobatan kanker serviks," ujarnya.

Sementara itu pejabat HWI Sulawesi Tengah Irawaty Inkiriwang mengatakan HWI hadir di Kabupaten Parigi Moutong sebagai pemerhati terhadap masyarakat khususnya kaum wanita tentang bahaya kanker serviks sekaligus memberikan pengetahuan kepada kaum wanita bagimana pencegahan dan pengobatannya.

HWI hadir di Kabupaten Parigi Moutong karena banyaknya wanita yang mengalami masalah kewanitaan maupun mengidap kanker serviks, kista, miom dan kanker payudara merasa malu-malu atau takut untuk menceritakan masalah kewanitaanya kepada tenaga kesehatan maupun dokter sehingga penyakit yang seharusnya bisa disembuhkan namun karena lambat diketahui dokter menyebabkan penyakitnya sulit untuk disembuhkan.  

Seminar ini menghadirkan narasumber dr. Berlian Sofia dan dilaksanakan selama sehari.