"Waktu kejadian itu hari Selasa pukul 03.00 WITA, kami terima laporan di hari yang sama pada pukul 16.30 WITA," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi Sembiring di Palu, Selasa malam.
Ia menjelaskan, meluapnya air Sungai Mati ke pemukiman warga hingga ketinggian mencapai sekitar lutut orang dewasa dikarenakan tingginya intensitas curah hujan sejak pukul 17.00 WITA, Senin malam.
"Selain 19 rumah yang terendam, sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) juga terdampak akibat rumah mereka terendam air banjir," ujarnya.
Andi Sembiring mengatakan, tidak ada korban jiwa dan tidak ada warga yang mengungsi, namun mereka sangat membutuhkan bantuan logistik.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan dan masih akan berkoordinasi dengan aparat Desa Tutung, katanya.
Hingga saat ini, menurut dia, kondisi ketinggian air di desa tersebut sudah mulai surut dan warga telah mulai membersihkan rumah masing-masing dampak banjir tersebut.