Pemkab Parigi target 2.300 remaja konsumsi tablet tambah darah cegah anemia - ANTARA News Palu, Sulawesi Tengah - ANTARA News Palu, Sulawesi Tengah - Berita Terkini Sulawesi Tengah

Pemkab Parigi target 2.300 remaja konsumsi tablet tambah darah cegah anemia

id Tambah darah, remaja, pemkabparimo, Wabubparimo, Badrun Nggai, Sulteng, kesehatan

Pemkab Parigi target 2.300 remaja konsumsi tablet tambah darah cegah anemia

Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menargetkan sekitar 2.300 remaja di daerah itu mengonsumsi tablet tambah darah sebagai upaya pemerintah mencegah anemia sejak dini.
 
"Pemberian tablet tambah darah secara serentak di kabupaten ini dilakukan pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)," kata Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai di Parigi, Jumat.
 
Ia menjelaskan pemberian tablet tambah darah menyasar para pelajar SMP, SMA dan sederajat di 23 kecamatan di kabupaten ini untuk menjaga kesehatan masyarakat dimulai dari usia remaja.
 
Pemerintah daerah setempat menargetkan masing-masing kecamatan menyiapkan 100 pelajar sehingga total keseluruhan 2.300 remaja.

"Pemberitaan tablet tambah darah dilakukan sesuai program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Momen Hardiknas sangat pas dilakukan giat ini, dan kami berharap siswa antusias berpartisipasi," ujarnya.
 
Pemkab Parigi Moutong sudah lebih dahulu melaksanakan program ini melalui aksi bergizi di sekolah pada Desember 2022, sedangkan saat itu sekitar 12.316 siswa tingkat SMP ikut berpartisipasi, dari 114 sekolah di kabupaten ini.
 
"Kami sudah mendahului apa yang di rencanakan kedepannya," ucap dia.
 
Menurut dia, pemberian tablet tambah darah penting, khususnya bagi remaja perempuan yang berada di masa subur menuju usia dewasa, sehingga di usia matang saat perkawinan kondisi kesehatan tetap terjaga.
 
Ia menambahkan anemia memengaruhi kesehatan, hal ini bisa membuat penderitanya mengalami kelelahan, kemudian memengaruhi rona kulit menjadi pucat karena kondisi tubuh mengalami kekurangan sel darah merah karena tidak berfungsi dengan baik.

Hal itu, menyebabkan organ tubuh tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup dan tentunya hal ini berdampak pada aktivitas sehari-hari.

"Faktor kesehatan bisa memengaruhi semua aspek, maka dari itu pemerintah melakukan intervensi mulai dari usia remaja," demikian Badrun.