Personel Tinombala giat penyuluhan Kamtibmas di Poso

id poso

Personel Tinombala giat penyuluhan Kamtibmas di Poso

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto memperlihatkan bahan sosialisasi untuk personel Operasi Tinombala di Poso (Antarasulteng.com/Feri)

Operasi Tinombala Poso kini melibatkan Komnas HAM dan tim kesehatan dari MER-C
Poso (antarasulteng.com)  – Aparat  TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 di Poso,  kini terus giat melakukan penyuluhan kepada warga  tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta penguatan wawasan kebangsaan.

Kegiatan penyuluhan Kamtibmas oleh  anggota TNI-Polri di beberapa wilayah yang selama ini menjadi lokasi  operasi pengejaran jaringan terorisme pimpinan Santoso tersebut akan berlangsung selama tiga bulan dengan sasaran para pelajar, tokoh agama, tokoh masyarakat serta aparat desa setempat.
 
Kabid Humas Polda Sulteng selaku Kepala Satgas Penerangan Operasi Tinombala AKBP Hari Suprapto mengemukakan pelaksanaan penyuluhan oleh satgas gabungan dilakukan secara bertahap dan berpindah-pindah di empat wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara  dan Kecamatan Lore. 

Dalam penyuluhan itu, aparat gabungan TNI-Polri dalam membawakan materi baik kepada pelajar atau masyarakat lebih banyak mengajarkan tentang kerkunan hidup antaumat beragama dan sekaligus melakukan himbauan deradikalisasi .
 
Menurut Hari Suprapto, apa apa yang dilakukan oleh Satgas gabungan TNI-Polri  dalam penyuluhan Kamtibmas selama tiga bulan kedepan hingga November 2016 merupakan bagian dari operasi imbangan dari Operasi Tinombala 2016 . 

Menurutnya penyuluhan yang dilakukan dengan cara sambang warga dan tatap muka adalah merupakan gambaran dinamika Satgas dalam membangun kedekatan serta kepercayaan dengan  masyarakat untuk terus mengupayakan pendekatan persusif terhadap sisa DPO kelompok Santoso agar mau turun gunung.
 
"Kita berharap dengan adanya penyuluhan yang dilakukan secara rutin selama 3 bulan, para DPO yang tersisa mau turun gunung secara sukarela sehingga tidak lagi ada jatuh korban," kata Hari.
 
Ia menambahkan secara tidak langsung peningkatan kegiatan penyuluhan kamtibmas sekaligus upaya deradikalisasi di wilayah basis-basis jaringan Santoso  tersebut dibagi menjadi  dua bagian yaitu penyuluhan Kamtibmas dan pendidikan wawasan kebangsaan. 

Khusus untuk pendidikan kebangsaan yang digelar di sejumlah sekolah SMP atau yang sederajat dipandu langsung oleh Satbinmas Polda Sulteng, sementara untuk materi wawasan kebangsaan dan pencegahan narkotika dipandu oleh anggota Satgas Operasi Tinombala baik TNI ataupun Polri.
 
"Jadi ada harapan besar pada pelaksanaan penyuluhan Kamtibmas  tersebut,selain untuk menekan perkembangan paham radikal pascatewasnya Santoso, secara tidak langsung kita juga dalam setiap kesempatan meminta kepada warga atau keluarga para DPO untuk bisa mengajak keluarga mereka menyerah atau turun gunung," katanya berharap.

Pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 di Poso kini memasuki tahap III dan menyisakan 15 orang DPO dari 41 DPO sebelumnya yang dikejar sejak awal  operasi pada Januari 2016. Operai ini melibatkan anggota TNI –Polri, bahkan kini juga telah melibatkan Komnas Ham serta Tim Kesehatan MER-C untuk dua bulan ke depan yakni hingga Oktober 2016.