Kemenperin Cetak Sembilan Wirausaha Baru TI

id ibti

Kedepan, kami memiliki program untuk membantu dalam hal bimbingan teknis terkait programmer desain website....
Palu,  (antarasulteng.com) - Kementerian Perindustrian kembali mencetak sembilan wirausaha baru berbasis teknologi informasi (start-up) di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sembilan `start-up` baru tersebut dicetak melalui Inkubator Bisnis Teknologi Informasi (IBTI) atas kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng, Maleo Techno Center Sulteng dan incubator bisnis Bandung Techno Park yang dilepas secara resmi di Palu, Minggu.

Kasubdit IKM elektronika dan telematika Kemenperin Janu Suryanto mengatakan bahwa peran besar dalam kesuskesan mencetak start-up baru ini yakni Disperindag Sulteng dengan Maleo Techno Center.

"Kami berterimakasih karena sudah membangun kerja sama ini dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah (IKM) untuk menjadi salah satu langkah pemberdayaan masyarakat Indonesia.

Sementara itu, kata Janu, Menteri Perindustrian juga sedang gencar-gencarnya mendorong agar industri kecil menengah (IKM) dapat memasarkan produknya secara online (e-smart).

Menurut dia, penggunaan teknologi dalam pasar global saat ini sudah menjadi tuntutan sehingga pemanfaatan teknologi informasi membuat operasional usaha menjadi lebih efisien.

"Kedepan, kami memiliki program untuk membantu dalam hal bimbingan teknis terkait programmer desain website. Kami berharap Kadis Perindag masih dapat bekerja sama dengan kementerian perindustrian," harapnya.

Start-up technopreneur tersebut masing-masing dengan situs onlinenya yang dirakit bersama IBTI, yakni oleh-oleh sulteng (oleholehsulteng.com), Kupon Box (kuponbox.com), dehijabers (dehijabers.com), Griya Rias Aidila (griyaaidila.com), potomu.com, Kamboti Studio, pasambo.com, nasana.com, dan pasarasa.com.

General Manager IBTI Sulteng Koes Susilo mengungkapkan IBTI dibentuk sejak 2013 lalu atas inisiasi Ditjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian dan Disperindag Sulteng. Sejak terbentuk, hingga saat ini telah mengorbitka sedikitnya 32 usahawan muda.

IBTI focus pada usaha-usaha membangun bisnis yang diprakarsai oleh kalangan muda dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai basisnya. Beragam bidang bisnis telah difasilitasi mulai dari kuliner hingga usaha jasa kecantikan.

Layanan yang diberikan antara lain inkubasi bisnis utuk menjadi startup technopreneur, konsultasi, mentoring dan pelatihan, pengembangan bisnis hingga akses permodalan. Mereka dilatih hingga siap meluncurkan produknya di website.

"Dari mereka yang telah menjadi tenan tersebut, Disperindag Sulteng telah membuatkan lima di antaranya telah dibuatkan badan usaha berupa CV," sebut Kus.

Kadis Perindag Sulteng Abubakar Almahdali berharap entrepreneur-enterpreneur muda bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan bisnisnya.