BP2W Sulteng dukung UIN Datokarama Palu kurangi risiko bencana

id Uin datokarama,Uin palu,Bp2w Sulteng,Rektor UIN Palu ,Pengurangan risiko bencana,Sahabuddin

BP2W Sulteng dukung UIN Datokarama Palu kurangi risiko bencana

Kepala BP2W Sulteng Sahabuddin menyampaikan sambutan pada simulai gempa berpotensi tsunami, di UIN Palu, Kamis (14/9/2023) (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Sulawesi Tengah mendukung Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama mengurangi risiko bencana lewat penyusunan dokumen kesiapsiagaan dan kedaruratan.

"Kami menyambut baik hal ini, dan memberikan support untuk minimalisasi risiko bencana," kata Kepala BP2W Sulteng Sahabuddin, di Kota Palu, Kamis.

Sahabuddin hadir dan menyaksikan langsung simulasi gempa bumi berpotensi tsunami yang dilaksanakan oleh UIN Datokarama Palu kerja sama Perkumpulan Imunitas, FPRB Sulteng, PT Yodya Karya dan BPBD Kota Palu.  

Simulasi gempa berpotensi tsunami yang dilaksanakan, menjadi satu bentuk rangkaian atas adanya sarana dan prasarana berupa gedung perkuliahan dan shelter tsunami.

UIN Datokarama memiliki sarana prasarana berupa gedung kuliah layanan akademik yang berfungsi sebagai shelter tsunami. Sarana prasarana tersebut dibangun oleh Kementerian PUPR melalui BP2W Sulteng dengan konsep pengurangan risiko bencana.  

Sarana prasarana itu meliputi gedung kuliah (ruang kelas belajar), auditorium, study center, gedung rektorat, gedung teknologi informasi, dan rumah genset.

"Oleh karena itu kami sangat mendukung upaya pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas demi kesiapsiagaan terhadap bencana," katanya.

Sahabuddin juga meminta kepada UIN Datokarama agar melakukan kegiatan pembangunan kesiapsiagaan melalui simulasi pengurangan risiko bencana pada setiap angkatan mahasiswa baru.

"Jadi setiap penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan simulasi seperti ini, agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam evakuasi mandiri," ujarnya.
Mahasiswa berlari menuju gedung shelter tsunami dalam simulasi gempa berpotensi tsunami, di UIN Palu, Kamis (14/9/2023) (ANTARA/Muhammad Hajiji)