Gubernur Sulteng Pertanyakan Pengalihan Guru Honor SMA/SMK

id longki

Gubernur Sulteng Pertanyakan Pengalihan Guru Honor SMA/SMK

Drs. Longki Djanggola, MSi (humas)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mempertanyakan kejelasan penanganan status guru honor di SMA dan SMK setelah jenjang pendidikan SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi dari sebelumnya ditangani pemerintah kabupaten/kota.

"Ada yang perlu dijelas yakni pegawai honor. Sekarang jadi masalah. Apakah daerah kabupaten/kota atau provinsi," kata Longki di hadapan Komisi X DPR RI di Palu, Senin malam.

Menurut Longki serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen dari kabupaten/kota ke provinsi tidak menyertakan guru honor yang jumlah mencapai ribuan orang.

"Yang tidak NIP, minta maaf kami bisa terima," katanya.

Longki mengatakan jumlah guru dan personel yang dialihkan dari 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah ke pemerintah provinsi mencapai 5.860 orang.

Dia mengatakan pengalihan guru dan personel pegawai lainnya tidak menjadi masalah karena itu menjadi beban APBN.

"Bagaimana dengan guru honor. Sementara ini menjadi beban APBD," katanya.

Pertemuan gubernur dan jajarannya dengan Komisi X DPR, Longki meminta agar pemerintah memperjelas tanggungjawab dari pegawai honor tersebut.

Dirinya prihatin dengan kondisi pegawai honor sebab jika tidak mendapat kepastian nantinya tidak dapat dibiayai oleh pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah provinsi.

"Sementara jumlah mereka juga ribuan orang," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Ardiansyah mengatakan sejak Oktober 2016 telah terjadi kesenjangan terkait status pegawai honor tersebut.

"Daerah kabupaten sudah mau melepas, tapi kami belum bisa terima," katanya.

Dia mengatakan banyaknya guru dan pegawai sekolah honor tersebut karena rasio guru terhadap murid khususnya pada guru pelajaran tertentu belum mencukupi. Solusinya pemerintah terpaksa menerima guru honor.

"Masih ada mata pelajaran yang tidak ada gurunya dari pegawai negeri, akhirnya menggunakan guru honor," katanya.