Sigi tingkatkan layanan kesehatan bagi ibu hamil

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil di daerah itu bertujuan untuk menekan kasus kematian ibu hamil saat melahirkan, dan kasus kematian bayi.

"Pelayanan kepada ibu hamil menjadi satu upaya prioritas di bidang kesehatan untuk menekan kasus kematian ibu hamil saat melahirkan dan kematian bayi," ucap Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Minggu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi bahwa jumlah kasus kematian ibu saat melahirkan pada tahun 2022 sebanyak lima kasus, dan tahun 2023 terhitung sejak Januari - Agustus tidak ada kasus kematian.

Dinas Kesehatan setempat juga mencatat bahwa kasus kematian bayi pada tahun 2022, tercatat 19 kasus dan tahun 2023 sejak Januari - Agustus, mencapai 28 kasus.

Wakil Bupati meminta kepada Dinas Kesehatan agar terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan bayi, sebagai bentuk wujud komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.

Samuel mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sigi harus hadir di tengah - tengah masyarakat, untuk membantu meringankan dan menyelesaikan problem dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

"Sejak kami dipercayakan untuk memimpin daerah ini, bapak Bupati Sigi Mohamad Irwan dan Wakil Bupati Samuel Pongi berkomitmen hadir di tengah masyarakat, membantu dan menyelesaikan masalah masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa salah satu prioritas penyelenggaraan pembangunan daerah adalah, optimalisasi layanan kesehatan kepada masyarakat.

"Semua masyarakat Sigi harus merasakan manfaat pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi mengoptimalkan pemeriksaan dan pendampingan antenatal care dalam upaya menggencarkan layanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi.

Antenatal care yaitu pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.