Sulteng Genjot Pembangunan Empat Aspek Kepariwisataan

id kaluku

Sulteng Genjot Pembangunan Empat Aspek Kepariwisataan

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hj Siti Norma Mardjanu (kanan) saat meninjau Pantai Kaluku (ANTARA FOTO/Muhammad Hajiji)

Kami akan mulai melakukan pembenahan dan pembangunan empat aspek kepariwisataan sebagai upaya peningkatan kepariwisataan Sulawesi Tengah
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah membangun empat aspek kepariwisataan untuk peningkatan sektor pariwisata yang berdampak terhadap pembangunan ekonomi daerah tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hj Siti Norma Mardjanu di Palu, Rabu, mengatakan pembangunan empat aspek kepariwisataan meliputi pembangunan destinasi wisata, industri kepariwisataan, pemasaran dan promosi serta kelembagaan dan SDM.

"Kami akan mulai melakukan pembenahan dan pembangunan empat aspek kepariwisataan sebagai upaya peningkatan kepariwisataan Sulawesi Tengah," ungkap Norma.

Pembangunan empat aspek tersebut disebutnya membutuhkan pelibatan multisektor yaitu partisipasi langsung pemerintah kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

Misalkan pada aspek destinasi wisata, banyak objek-objek wisata potensial membutuhkan sentuhan pemerintah setempat dalam penyediaan infastruktur dan sarana penunjang.

Begitu pula degan aspek lainnya, hal itu agar pembangunan kepariwisataan lebih maksimal dan terarah serta berkelanutan dengan dampak yang maksimal terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

"Pembangunan sektor kepariwisataan meliputi empat aspek tersebut, membutuhkan keterlibatan secara aktif dan perhatian penuh pemerintah daerah," sebutnya.

Dia mengatakan Disparekraf bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan daerah setempat telah berkomitmen untuk membangun industri pariwisata di tahun 2017.

Industri tersebut akan melibatkan seluruh pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata untuk ditingkatkan dengan pembinaan dan pendampingan industri.

Tidak hanya itu, Pemprov Sulteng juga akan memberikan pembinaan terhadap masyarakat di sekitar objek-objek wisata untuk peningkatan sumber daya manusia dan kreativitas.

"Ke depan tidak lagi pada tataran konsep, melainkan pada implementasi dari teori. Termasuk peningkatan promosi dan pemasaran dengan menguatkan kelembagaan untuk bekerjasama diluar dan dalam negeri," jelasnya.