Jakarta (antarasulteng.com) - China menyatakan akan aktif berperan serta dalam baik perjanjian bilateral maupun multilateral, dengan tujuan memperdalam reformasi dan membuka perekonomiannya, tak peduli dalam arah Kemitraan Trans Pasifik (TPP) ataupun Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan (RCEP) yang didukung China.
Keputusan China ini disampaikan menyusul pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan menarik AS dari TPP sehingga China kini memajukan RCEP sebagai kesepakatan perdagangan bebas baru di kawasan ini.
Juru bicara kementerian perdagangan China Shen Danyang mengungkapkan RCEP mencakup kesepakatan menyeluruh dan reformasi ekonomi.
China akan mmpercepat negosiasi RCEP dengan menghormati penuh status inti ASEAN dalam kesepakatan itu, kata Shen seperti dikutip Reuters.
Presiden China Xi Jinping telah bersumpah di KTT APEC di Peru untuk membuka secara penuh perekonomian di tengah upaya para pemimpin Asia Pasifik dalam mencari opsi perdagangan bebas yang baru menyusul terpilihnya Trump yang selama berkampanye berjanji akan mencampakkan TPP.
RCEP, yang anggota-anggotanya termasuk Australia, India dan beberapa negara lainnya itu, dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP) yang diaspirasikan APEC .
Koran pemerintah China, China Daily, mewartakan bahwa para pakar China sudah memprediksikan akhir TPP yang disebutnya sudah hancur sejak awal.
Berita Terkait
China serukan Israel capai gencatan senjata segera di Gaza
Selasa, 16 April 2024 16:09 Wib
Indonesia berkepentingan redam konflik di Laut China Selatan
Minggu, 14 April 2024 9:28 Wib
Tiongkok kecam aliansi militer AS-Jepang
Jumat, 12 April 2024 10:31 Wib
China menentang usulan AUKUS bekerja sama dengan Jepang
Rabu, 10 April 2024 9:39 Wib
China jawab kekhawatiran Menkeu AS soal kelebihan suplai mobil listrik
Rabu, 10 April 2024 9:27 Wib
China desak AS untuk tidak 'politisasi' perekonomian
Senin, 8 April 2024 10:24 Wib
China berterima kasih kepada pengasuh Fu Bao di Korea Selatan
Kamis, 4 April 2024 10:57 Wib
Menlu China bertemu dengan PM Australia di Canberra
Kamis, 21 Maret 2024 7:26 Wib