Sulteng Penyumbang Devisa Negara Dari Pariwisata

id devisa pariwisata

Sulteng Penyumbang Devisa Negara Dari Pariwisata

Objek wisata bahari Pantai Kaluku (Kaluku Ntasi) di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. (Antara/Muhammad Hajiji)

Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah di Indonesia yang turut serta memberikan kontribusi terhadap devisa negara
Palu, (Antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu dari beberapa daerah di Indonesia yang turut serta menjadi penyumbang devisa negara dari sektor pariwisata, untuk peningkatan pendapatan negara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Hj. Siti Norma Mardjanu menyatakan di Palu, Minggu, banyaknya wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke objek-objek wisata di Sulawesi Tengah menjadi modal besar untuk devisa negara.

"Iya, Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah di Indonesia yang turut serta memberikan kontribusi terhadap devisa negara untuk pendapatan negara itu sendiri dari sektor pariwisata," ungkap Hj. Norma Mardjanu.

Kata Norma Mardjanu wisatawan mancanegara yang datang ke Sulawesi Tengah mengeluarkan biaya untuk akomodasi pribadi mencapai Rp.1,5 juta/ hari, mulai dari makan, minum, transportasi dan sewa sarana penunjang wisata.

Ia menyebutkan biaya tersebut belum terhitung atau diluar dari biaya sewa hotel, penginapan, homestay, untuk tempat nginap dan istrahat wisatawan mancanegara yang mengunjungi wisata bahari dan wisata budaya untuk penelitian.

"Disparekraf menghitung biaya nginap dengan harga Rp500,000/ 24 jam/orang, dengan demikian maka keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan dalam sehari mencapai Rp2 juta," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, sebut dia, saat ini menargetkan capaian kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tersebut jangka waktu lima tahun kedepan mencapai 73.000 wisman, dari berbagai negara didunia, untuk peningkatan sektor jasa.

Hal itu diikutkan dengan menyusun rencana jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke objek-objek wisata bahari dan budaya untuk penelitian didaerah tersebut untuk lima tahun ke depan.

"Disparekraf telah menyusun rencana lima tahun kedepan dengan target kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 73.000 wisman dari berbagai negara-negara di dunia, penyusunan rencana tersebut disertai dengan strategi menarik kunjungan wisman," ungkap Norma Mardjanu.

Ia menguraikan, tahun 2016 ini Sulteng lewat pihaknya menargetkan 43.000 kunjungan wisatawan mancanegara, selanjutnya tahun 2017 sebanyak 45.000 kunjungan, kemudian 52.000 wisman di tahun 2018 dan 2019 mencapai 62.000 serta 2020 sebanyak 73.000 kunjungan wisman.