Masyarakat Sulteng Diajak Kunjungi Perpustakaan Bank Indonesia

id perpustakaan

Masyarakat Sulteng Diajak Kunjungi Perpustakaan Bank Indonesia

Perpustakaan (ANTARA/Feny Selly)

Siapa saja boleh datang ke sini, sekadar membaca atau meminjam buku untuk dibawa pulang
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Miyono mengajak seluruh masyarakat di Sulteng untuk mengunjugi perpustakaan BI yang baru saja dibuka untuk umum di Palu, Senin.

"Siapa saja boleh datang ke sini, sekadar membaca atau meminjam buku untuk dibawa pulang," katanya di sela-sela peresmian perpustakaan BI.

Kata dia, di perpustakaan itu disediakan sekitar 2.200 buku cetak dan ribuan buku soft copy. Tidak hanya itu, informasi dan data apa saja yang berkaitan dengan ekonomi, keuangan dan perbankan semuanya tersedia dan paling lengkap di perpustakaan BI.

"Kalau rekan-rekan ingin cari data tentang ekonomi, silahkan datang ke sini, ada petugas kami yang akan membuatkan administrasinya," ujarnya.

Tujuan hadirnya perpustakaan itu kata Miyono, diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi masyarakat, khususnya mahasiswa dan pelajar. Selain itu, menumbuhkan kembali minat baca pada masyarakat, khususnya di Sulteng, di mana kebutuhan informasi harus terpenuhi bagi generasi penerus bangsa.

Dalam kesempatan tersebut ikut dihadiri Kepala Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sulteng, Irwan Lahace, Penulis Buku "Beasiswa 5 Benua" Ahmad Fuadi, ratusan perwakilan mahasiswa, perwakilan guru dan kepala sekolah se Kota Palu.

Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan Kehadiran bedah buku "Beasiswa 5 Benua" oleh penulis langsung Ahmad Fuadi bertempat di aula Kasiromu, Kantor Perwakilan BI Sulteng.

Mirna salah seorang perwakilan siswa, mengaku sangat bersyukur dapat menghadiri kegiatan tersebut. Selain mendapatkan informasi baru, adanya perpustakaan khusus ilmu-ilmu ekonomi, dirinya juga bisa mengikuti bedah buku dengan penulisnya langsung.

"Sebagai siswa di jurusan ilmu pengetahuan sosial, kami terkadang kekurangan referensi perkembangan ilmu ekonomi saat ini, tetapi dengan kehadiran salah satu perpustakaan milik Bank Indonesia, sangat membantu kami sebagai pelajar," ujar Mirna.