Jakarta (antarasulteng.com) - Hoax nyatanya melingkupi juga dunia makanan dan
kesehatan. Konsultan nutrisi menyebut setidaknya ada tiga makanan yang
diklaim berbahaya bagi kesehatan, padahal sebenarnya itu hanya hoax.
1. Susu berbahaya bagi kesehatan
"Sampai penelitian detik ini, susu masih bermanfaat bagi tubuh, membantu
kepadatan tulang," ujar Jansen Ongko di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, kalaupun ada kejadian seseorang menderita diare setelah meminum susu, itu bukan karena susu.
"Kalau ada kejadian setelah minum diare, itu biasanya kekurangan enzim. Enzim itu sebenarnya diproduksi tubuh kita sendiri.
Cukup tidak enzim mencerna laktosa di susu itu? Enzim bisa bekerja apabila protein sudah terpenuhi," kata dia.
"Orang Indonesia, kebutuhan protein saja belum terpenuhi, apalagi menciptakan enzim untuk memproses laktosa," imbuh Jansen.
2. Air dingin menggemukan
Ahli gizi Leona Victoria Djajadi mengungkapkan air dingin yang kita
konsumsi saat tiba di lambung berada dalam suhu sama seperti tubuh.
Oleh karena itu, tidak benar air dingin langsung menyebabkan kegemukan.
"Mana mungkin, air tetap dingin di suhu kita yang 37 derajat.
Waktu
dia masuk usus itu suhunya sudah sama dengan suhu tubuh. Jadi tidak
mungkin cairan dingin itu secara langsung menyebabkan kegemukan," kata
dia.
"Mengapa cairan dingin dibilang menggemukan, biasanya dingin-dingin itu
manis, biasanya sirup," imbuh Leona.
3. Makanan hewani berbahaya
Jansen mengatakan kebanyakan mereka yang menjalani diet alkali cenderung
menjadi vegetarian. Hal ini karena munculnya anggapan makanan hewani
itu asam.
Kondisi tubuh yang asam diklaim menjadi jalan bagus bagi sel kanker
tumbuh.
"Kebanyakan yang menjalani diet alkali akan menjadi vegetarian. Karena
mereka menganggap makanan hewani itu accidic atau asam, sehingga membuat
tubuh lebih asam. Lalu ada klaim bahwa sel kanker bertumbuh karena
kandungan darah yang asam," kata dia.
"Padahal asam diregulasi tubuh kita sendiri. Bukan karena apa
yang kita makan. Jadi kalau tubuh tak sehat, otomatis, keseimbangan PH
akan terganggu. Kalau PH darah tak beraturan, harus cuci darah,"
pungkas Jansen.
Berita Terkait
Jurnalis dan pentingnya kalkulasi dampak hoaks di tahun politik
Jumat, 27 Oktober 2023 10:19 Wib
RRI dan Antara ajak masyarakat bersama-sama tangkal hoaks
Jumat, 12 Mei 2023 13:46 Wib
PWI Sulteng bantu pemerintah edukasi masyarakat cegah informasi bohong
Kamis, 20 Oktober 2022 15:05 Wib
Kominfo bagi kiat tangkal hoaks dan disinformasi
Sabtu, 21 Agustus 2021 18:01 Wib
Bupati Manokwari: Hoax meninggalnya Gubernur Papua Barat
Rabu, 28 Juli 2021 16:35 Wib
Cara membedakan fakta dan hoaks
Jumat, 25 Juni 2021 15:02 Wib
Teknologi di pusaran arus informasi pandemi COVID-19
Minggu, 7 Februari 2021 19:04 Wib
Tim Hukum Delis-DJira bentuk Satgas Anti Politik Uang, dan laporkan ke polisi penyebar berita hoax
Senin, 7 Desember 2020 19:00 Wib