Jakarta (antarasulteng.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar
bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi
Rp13.300, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.327 per dolar AS.
Ahli ekonomi dari Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, di Jakarta, Kamis,
mengatakan, penguatan mata uang rupiah kembali terbuka setelah lembaga
pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) menaikkan prospek
peringkat utang Indonesia.
"Sentimen dari Moodys itu meningkatkan peluang adanya kenaikan peringkat
di masa depan sehingga sebagin pelaku pasar uang bereaksi positif,"
katanya.
Ia menambahkan kenaikan peringkat itu diharapkan juga dapat lebih
positif bagi pasar surat utang negeri (SUN) di dalam negeri yang saat
ini sudah diuntungkan oleh sentimen positif dari global.
Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) memperbaiki
Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stabil menjadi
positif, sekaligus mengafirmasi peringkat pada Baa3 (investment grade)
pada 8 Februari 2017.
Pada sisi lain, lanjut dia, beberapa kurs di kawasan Asia yang di
perdagangan terapresiasi terhadap dolar AS juga turut membawa dampak
positif bagi mata uang domestik.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan,
harapkan bahwa kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's itu dapat
mendorong pemerintah semakin efisien dan efektif dalam merealisasikan
kebijakan-kebijakannya.
"Dengan begitu, dapat membuat ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi
dan tahan terhadap goncangan ekonomi global yang akhirnya menjaga laju
rupiah untuk bergerak di area positif," katanya.
Berita Terkait
Kurs rupiah pada Kamis rebound karena aksi profit taking
Kamis, 18 April 2024 9:38 Wib
Ekonom: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi dukung stabilitas rupiah
Selasa, 16 April 2024 10:50 Wib
Layanan bersama penukaran uang di Palu
Selasa, 2 April 2024 19:23 Wib
Bank Indonesia libatkan 13 perbankan layani penukaran uang di Sulteng
Selasa, 2 April 2024 12:25 Wib
Bank Indonesia: Realisasi layanan penukaran rupiah capai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 11:40 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS yang lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 9:52 Wib
Rupiah merosot dipicu sentimen suku bunga kebijakan AS
Selasa, 26 Maret 2024 9:51 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen domestik terkait inflasi Indonesia
Selasa, 5 Maret 2024 15:47 Wib