Sulteng bakal Jadi Embarkasi Haji dengan Tambahan Kuota

id longki

Sulteng bakal Jadi Embarkasi Haji dengan Tambahan Kuota

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (ANTARA FOTO/Basri Marzuki )

Jakarta (antarasulteng.com)— Perjuangan Gubernur Longki Djanggola untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai embarkasi haji antara akan segera membuahkan hasil.

Didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama, Abdullah Latopada dan Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng Arif Latjuba, Gubernur Longki kembali menyampaikan permintaannya kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil agar kuota haji untuk daerah ini ditambah dan dijadikan EHA di Jakarta, Jumat, 17 Februari 2017.

"Terkait permintaan kami agar Sulteng dijadikan embarkasi haji antara pada prinsipnya Kementerian Agama melalui Dirjen PHU sangat sepakat. Untuk itu, Dirjen PHU akan berkoordinasi dengan jajaran Direktur Internal Ditjen PHU terkait beberapa syarat untuk penetapan embarkasi baru," jelas Longki melalui pesan singkat, Sabtu, 18 Februari 2017.

Menurut Asisten I, Arif Latjuba, untuk penetapan embarkasi haji antara, kesiapan daya tampung asrama haji hampir harus 2 kali lipat dari setiap kloter yang diberangkat. Lalu harus ada ruang yang memenuhi standar pemeriksaan  kesehatan, gudang dan lain-lain.

"Bandara pun juga harus tersedia untuk 3 pesawat pesawat selain penerbangan reguler. Untuk Sulteng kesiapan kita sudah sekitar 85 persen. Pembangunan asrama haji yang baru akan dimulai tahun ini, sehingga Dirjen PHU menyarankan sebaiknya setelah rampungnya asrama itu," sebut Arif. 

Terkait penambahan kuota haji, Dirjen PHU Abdul Djamil menyatakan penambahan kuota haji 2017 merupakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi kepada negara pengirim haji di seluruh dunia. Indonesia merupakan negara pertama yang mendapat kesempatan penambahan kuota itu.

"Kuota haji Indonesia dikembalikan kepada kuota asal yang semula dipotong 20 persen. Itu masih ditambah lagi 10 ribu. Itu yang merupakan hasil dari pembicaraan Presiden dan pihak terkait di Arab sehingga total kuota kita 221 ribu," ungkap Abdul Djamil. 

Oleh karena itu, dia mengakui jika berbagai persiapan akan dilakukan dan pertama adalah kesiapan di dalam negeri. Kesiapan itu, kata Abdul, soal embarkasi atau pemberangkatan.

"Titik krusial yang harus segera kita lakukan adalah kesiapan embarkasi, penyiapan kloter karena akan ada lebih dari 500 kloter, tahun lalu kloter kita 385. Sekarang ini lebih dari 505 kloter yang akan diberangkatkan melalui 13 embarkasi di seluruh Indonesia," ujar dia.

Bertambahnya kuota haji itu akan dibagi-bagi ke tiap daerah. Untuk itu, Gubernur Longki sudah menyampaikan permintaan kepada Ditjen PHU agar kuota untuk Sulteng ditambah secara proporsional.

"Bila kuota kita ditambah dan kemudian kita sudah menjadi embarkasi haji antara akan menghemat lebih banyak lagi. Sebab selama ini pemberangkatan Jamaah Calon Haji kita ke Embarkasi Balikpapan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sulteng," tukas Arif kemudian.  
 
Untuk diketahui, pada 2016 lalu jamaah calon haji Sulteng tidak kurang dari 1.407 orang. Mereka terbagi dalam empat kelompok terbang. Dari Bandara Mutiara SIS Aljufrie, Palu seluruh calon haji diterbangkan ke  Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur untuk menuju ke Embarkasi Haji setempat dan kemudian diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Madinah.