Aung San Suu Kyi Berkunjung Pertama Ke AS

id aung, san, myanmar

  Aung San Suu Kyi Berkunjung Pertama Ke AS

Aung San Suu Kyi (REUTERS/Valentin Flauraud)

Yangon - Pemimpin oposisi dan anggota parlemen Myanmar Aung San Suu Kyi Minggu malam meninggalkan Yangon menuju Washington DC untuk memulai kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat dalam 24 tahun.

Lawatan bersejarah 20 hari Suu Kyi ke AS itu atas undangan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, setelah kunjungannya ke Thailand pada  Mei dan Eropa pada Juni.

Selama kunjungannya, Suu Kyi akan menerima penghargaan Medali Emas Kongres AS, kehormatan sipil tertinggi, serta Penghargaan Global Citizen yang disampaikan  oleh Dewan Atlantik yang bermarkas di New York, kata Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai Suu Kyi.

Selain menghadiri forum kebebasan di San Francisco, ia akan bertemu dengan warga Myanmar yang tinggal di beberapa kota di AS.

Pada Mei-Juni, Suu Kyi melakukan kunjungan pertamanya ke Thailand dalam 24 tahun dan menghadiri Forum Ekonomi Dunia.

Pada Juni, ia melakukan  kunjungan 17 hari yang bersejarah ke  lima negara Eropa - Swiss, Norwegia, Inggris, Irlandia dan Prancis.

Dia hadir di Oslo untuk memberikan sambut atas Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan pada tahun 1991, dan mengambil hadiah "Duta Besar Hati Nurani" di Dublin yang diberikan oleh Amnesty International.

Dia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Oxford di Inggris dan penghargaan warga kehormatan kota Paris.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mencabut  semua atau menangguhkan sanksi-sanksi terhadap Myanmar untuk meringankan negara yang memulai reformasi demokratis dan upayanya untuk terlibat dengan dunia.

Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi meraih kemenangan besar dalam pemilu sela 1 April, mengambil 43 dari 45 kursi parlemen terbuka, dan 37 pada Majelis Rendah Dewan Perwakilan Rakyat.

Suu Kyi sendiri memenangkan kursi DPR dengan konstituen wilayah Kawhmu, Yangon.

Dia dan anggota parlemen partainya dilantik  pada 2 Mei, sementara pihaknya  bersikeras pada tiga titik pendirian - aturan hukum, perdamaian internal dan amandemen konstitusi.

Pada 7 Agustus, Suu Kyi dipilih sebagai ketua Komite 15 anggota di tingkat pusat untuk Penegakan Hukum dan Ketentraman di Majelis Rendah.
(ANTARA/Xinhua-0ANA)