Kekerasan terhadap perempuan dan anak makin memprihatinkan

id Perempuan

Kekerasan terhadap perempuan dan anak makin memprihatinkan

Kadis PP dan PA Sulteng Sitti Norma Mardjanu saat memberikan sambutan pada pelatihan aplikasi laporan kekerasan anak dan perempuan di Palu, Senin (27/2) (Antarasulteng.com/Humas Pemprov)

Program 'Three Ends' untuk menimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
Palu (antarasulteng.com) - Angka tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia setiap tahun terus meningkat dan memprihatinkan bahkan telah menjadi isu gender nasional yang butuh penanganan serius.

Pemerintah pun cepat merespon dengan meluncurkan gerakan Three Ends yang berisi ajakan mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan.

Kepala Bidang Data pada Biro Perencanaan dan Data Kementerian PP & PA FB Didiek Santosa mengemukakan hal itu pada pelatihan aplikasi pencatatan dan pelaporan data kekerasan perempuan dan anak, dan pelatihan sistem perlindungan yang dibuka Kepala Dinas PP & PA Hj. Sitti Norma Mardjanu, di Palu, Senin.

Berangkat dari situ, kata Didiek, kementerian menyurvey 34 provinsi pada kurun waktu 2016 guna mencari pola pendekatan terbaik menyukseskan gerakan Three Ends dan akhirnya memutuskan untuk mereplikasi aplikasi pencatatan dan pelaporan Dinas PP & PA Provinsi Jawa Tengah secara nasional.

"Kita ingin ada data dan informasi yang berbasis online, tepat waktu dan akurat menuju satu data yaitu SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak)," ujarnya.

Kadis PP dan PA Sulteng Norma Mardjanu mengatakan aplikasi itu adalah bagian penting dari pembangunan sistem informasi gender dan anak berskala nasional. Sarana itu memungkinkan Dinas PP & PA dan mitra kerja, mengakses dan menginput secara online.

"Sehingga berdampak positif pula pada meningkatnya kepedulian masyarakat untuk melapor, menjamin integrasi dan validitas data, serta mensolidkan jejaring koordinasi antar pemangku kebijakan," ujarnya.