NU Kediri Minta Pemprotes "Innocence" Tidak Anarkis

id Unjukrasa, FIlm, Nabi,

NU Kediri Minta Pemprotes "Innocence" Tidak Anarkis

Sejumlah murid Sekolah Dasar melakukan aksi unjuk rasa mengutuk penyebarluasan film Innocence of Muslim yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW di Jalan Sis Aljufri, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Selasa (18/9).Selain mengutuk penyebarluasan film Innocence of Muslim yang dinilai menghina Nabi Muhammad

"Pembuat film itu juga tidak bermartabat. Ia dengan sengaja membuat kerusakan. Bahkan, akibat perbuatannya itu banyak orang yang meninggal dunia,"
Kediri - Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Sulaiman Lubis, meminta kaum Muslim yang memprotes film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad SAW untuk tidak bertindak anarkis.

"Unjuk rasa boleh, namun jangan anarkis. Adanya film itu tentu sangat merusak moral generasi bangsa, sehingga itu sangat memprihatinkan," katanya di Kediri, Selasa.

Ia menyesalkan sikap pembuat film "Innocence of Muslims" yang dengan sengaja menyulut api perpecahan di antara umat. Bukan hanya Muslim yang terluka, banyak korban lain yang sebenarnya tidak bersalah juga berjatuhan akibat unjuk rasa memprotes peredaran film itu.

"Pembuat film itu juga tidak bermartabat. Ia dengan sengaja membuat kerusakan. Bahkan, akibat perbuatannya itu banyak orang yang meninggal dunia," katanya.

Ia juga meminta, agar pemerintah tegas bersikap tentang adanya film itu. Terlebih lagi, ia juga meminta agar pimpinan di "google" bersedia mencabut cuplikan dari film itu, demi menghindari amuk massa, guna mencegah korban tewas bertambah.

Unjuk rasa mengecam peredaran film "Innocence of Muslims" terus terjadi. Bukan hanya di Timur Tengah, melainkan juga di dalam negeri.

Di luar negeri, unjuk rasa telah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, akibat bom bunuh diri, begitu juga di dalam negeri, bahkan polisi juga menjadi korban.

Pernyataan agar tidak terprovokasi juga disampaikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konbes NU 2012 dalam menyikapi film besutan warga Mesir, Nakoula Bacile itu.

Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan ketidaksukaannya terhadap beredarnya film berjudul "Innocence of Muslim" yang beredar di jejaring "Youtube" itu.

Kepala Negara menilai isi dari film tersebut sama dengan penistaan terhadap agama, yakni Islam.

Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan arahan dalam acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9).

Menurut dia, kalau hal semacam itu terus dibiarkan akan dikhawatirkan menyulut konflik dan benturan yang luas di seluruh dunia.

Tak hanya itu, penistaan agama itu juga akan menimbulkan ketidaktenteraman di antara pemeluk-pemeluk agama di dunia.

Bahkan, dengan beredarnya film itu, warga Amerika Serikat ataupun warga negara barat lainnya yang sebenarnya juga tidak bersalah justru menjadi sasaran di banyak negara.

"Akibat orang yang tidak bertanggung jawab dengan produsennya maka banyak negara yang dibikin repot," kata Presiden saat itu.(PSO-130)