Jakarta (antarasulteng.com) - Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyatakan tanda tangan mereka dipalsukan dalam akad kontrak mengenai rencana penerapan syariat Islam di Jakarta.
"Ini fitnah lagi, setelah fitnah-fitnah sebelumnya. Tanda tangan saya tidak seperti itu," kata Anies di Jakarta, Minggu.
Sandiaga juga merasa nama dan tanda tangannya dicatut dalam akad kontrak itu dan menyatakan heran mengetahui ada orang atau kelompok yang mau repot untuk membuat akad kontrak semacam itu.
"Jelas-jelas itu bukan tanda tangan saya," kata Sandiaga.
Wakil Ketua Tim Media Anies Sandi, Naufal Firman Yursak, juga menegaskan bahwa Anies dan Sandi tidak pernah menandatangani akad tersebut. "Dan itu palsu," katanya.
Ia meminta relawan dan simpatisan Anies dan Sandi tenang menanggapi kabar bohong itu.
"Kami mengajak kepada para relawan, simpatisan dan warga untuk tetap fokus pada program kerja dan makin kerja keras memenuhi harapan warga Jakarta untuk menciptakan perubahan di Ibu Kota," katanya.
Anies dan Sandi mengikuti pemilihan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua bersaing dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Berita Terkait
Kegiatan berbasis kebudayaan lokal mampu tarik wisatawan
Jumat, 1 Maret 2024 7:46 Wib
Perputaran uang di sektor wisata ditargetkan Rp3.000 triliun pada 2024
Selasa, 27 Februari 2024 9:38 Wib
Kemenparekraf genjot kunjungan wisatawan domestik dengan promo wisata
Selasa, 27 Februari 2024 9:35 Wib
Promotor sebut dua tantangan Indonesia undang artis luar negeri
Selasa, 27 Februari 2024 9:19 Wib
Siandiaga Uno optimistis pariwisata Kalbar tumbuh positif
Minggu, 25 Februari 2024 10:01 Wib
Menparekraf dukung Festival Kuliner Indonesia di Melbourne
Kamis, 22 Februari 2024 7:05 Wib
Sandiaga ingin gedung Kemenparekraf jadi seperti Sarinah
Jumat, 16 Februari 2024 16:29 Wib
Sandiaga Uno ungkap jalani puasa menjelang Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 13:09 Wib