Mendikbud Bantu Komputer Perguruan Muhammadiyah

id mendikbud

Mendikbud Bantu Komputer Perguruan Muhammadiyah

Mendikbud Muhajir Efendy di dampingi Gubernur Longki Djanggola saat memberikan pencerahan di SMK Muhammadiyah. (Fery)

Saya akan membantu satu set komputer untuk SMP dan satu set lagi untuk SMA
Palu,  (antarasulteng.com) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan bantuan dua set komputer kepada perguruan Muhammadiyah dalam kunjungannya ke Palu, Minggu.

"Saya akan membantu satu set komputer untuk SMP dan satu set lagi untuk SMA," katanya dihadapan ratusan warga dan simpatisan Muhammadiyah.

Menteri Muhadjir kemudian bertanya kepada Kepala Sekolah SMK 1 Muhammadiyah Palu, apakah sudah memiliki komputer atau belum, yang dijawab kepala sekolah telah memiliki 70 unit komputer.

"Lah, ini sudah banyak komputernya, ada lagi sekolah yang belum memiliki komputer," tanya Menteri Muhadjir.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Palu pun tunjuk tangan dan mengatakan bahwa sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 10 unit komputer. Hal yang sama juga disampaikan kepala sekolah SMP Muhammadiyah Palu yang hanya memiliki 2 unit komputer.

"Baiklah saya akan memberikan masing-masing satu set kepada SMA dan SMP Muhammadiyah, semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat," kata menteri.

Menteri berharap agar sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat memiliki keunggulan sebagai sekolah swasta. Sehingga pilihan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Muhammadiyah, bukan karena ditolak oleh sekolah negeri, tetapi karena adanya keunggulan itu.

"Untuk bantuan ruang kelas baru, silahkan dimasukkan permohonannya, mudah-mudahan semuanya bisa dibantu," kata menteri.

Sementara itu pimpinan Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Tengah, Ahmad Dahlan mengatakan pertemuan yang dilakukan bersama Menteri Pendidikan saat ini merupakan satu momentum yang telah dirindukan sejak beberapa bulan lalu.

"Ini penantian dari beberapa bulan lalu yang belum terlaksana," katanya

Dihadapan Menteri Muhadjir, Ahmad menjelaskan bahwa pimpinan daerah Sulteng memiliki wilayah kerja di 13 kabupaten dan kota yang telah melaksanakan musyawarah daerah (Musda) beberapa waktu lalu.

Kemudian telah melaksanakan program diantaranya pengajian rutin, pengajian khusus pemuda, amal usaha, sekolah dan perguruan tinggi yang jumlahnya sebanyak 51 unit di semua tingkatan.

"Untuk sekolah yang dikelola Aisyiyah sebanyak 131 unit serta dua pergurun tinggi yakni Universitas Muhammadiyah di Palu dan Luwuk," ujarnya.

Ahmad juga menuturkan sejumlah kendala dalam pembinaan organisasi yakni wilayah Sulteng yang cukup luas dan jauh, menjadikan proses pembinaan belum maksimal.

"Karena belum ada kendaraan operasional, kami mohon pak Menteri untuk bisa membantu," harapannya.

Selain itu, sejumlah sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah masih membutuhkan pembangunan gedung dan pembebasan lahan.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan warga Muhammadiyah di Sulteng hingga saat ini telah banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan daerah di semua aspek.

"Visi organisasi Muhammadiyah yakni pendidikan, kesehatan dan dakwah juga sejalan dengan visi pemerintah Sulteng," ujar gubernur.