Gubernur Dorong ASN Maju Tanpa Saling Menyiku

id asn

Gubernur Dorong ASN Maju Tanpa Saling Menyiku

Ilustrasi--Jajaran aparatur sipil di Kabupaten Parigi Moutong dalam satu kegiatan upacara di Kantor Bupati setempat. (humas)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mendorong seluruh jajaran aparatur sipil negara di daerah itu untuk maju tanpa menyingkirkan orang lain.

"Jadilah pribadi-pribadi yang berbudaya, berbudi luhur dan selalu mengajak nurani berdialog dengan rasionalitas saat melangkah dan bertindak," katanya pada upacara peringatan HUT ke-53 Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Kamis.

Peringatan HUT Sulteng kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena Longki Djanggola belum didampingi wakil gubernur, sejak Wakil Gubernur Sudarto meninggal dunia pada 1 Oktober 2016.

Di tengah suasana tanpa pendamping wakil gubernur dan rasa haru itu, Longki mengingatkan kepada ASN agar selalu memandang kritikan dari sisi positif.

"Terkadang di dalam lumpur yang berwarna hitam terdapat mutiara yang kemilau," katanya.

Ia juga menitipkan sejumlah harapan kepada masyarakat khususnya pelaku pembangunan di daerah setempat agar tetap berkomitmen dalam membangun daerah itu.

"Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah sahabat terbaik dan menjadikan kita lebih kuat dan lebih mengerti untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi," kata Longki.

Pada kesempatan itu, Longki meminta agar semua pengalaman di masa lalu dijadikan cambuk dan spirit dalam membangun.

Menurut dia, tidak pernah ada etape pembangunan yang kemilau tanpa titik-titik bernokta.

"Kehidupan selalu hadir dalam dua bingkai yang berpasangan. Pastikan kita selalu berbuat baik sehingga orang akan selalu mengenang dengan senyuman di masa depan," katanya.

Ia juga mengajak seluruh pelaku pembangunan tidak pernah mundur saat tekad telah menyatu dengan harapan, sebab peraduan keduanya menjadi energi pembakar semangat kesuksesan pembangunan di Sulawesi Tengah di masa mendatang.

"Kita tidak boleh lambat melangkah karena berpuas diri, sebab itu sama artinya dengan mengakumulasi kegagalan," katanya.

Menurutnya, cita-cita maupun mimpi dapat terwujud bukan karena keajaiban, melainkan karena keringat dan kerja keras.