Perindo Bantu Petani Sulteng Kembangkan Jagung

id perindo

Perindo Bantu Petani Sulteng Kembangkan Jagung

Perindo (Foto Antara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulawesi Tengah menggandeng sebuah perusahaan swasta untuk bekerja sama membantu para petani mengembangkan budidaya jagung hibrida untuk peningkatan ekonomi keluarga para kader.

Sekretaris DPW Perindo Sulteng Mahfud Masuara mengemukakan di Palu, Selasa, bahwa kerja sama dengan perusahaan tersebut diharapkan akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Ia enggan menyebut nama perusahaan itu, namun menyatakan bahwa aktivitas nyata sudah dimulai di Kota Palu dengan memberikan bantuan benih jagung hibrida satu tongkol satu pohon kepada petani di Kelurahan Mamboro.

Menurut mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Donggala itu, investor tersebut nantinya tidak hanya memberikan bantuan benih, tetapi juga pupuk, pembajakan dan pemagaran lahan, pembersihan kebun serta siap menampung seluruh produksi petani.

Perindo Sulteng saat ini telah memiliki kepengurusan sampai di tingkat kecamatan dan sebagian desa, yang akan terus dikembangkan smapai ke tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ini berarti akan sangat banyak kader Perindo di kecamatan dan desa yang berpotensi untuk menjadi mitra dalam kerja sama pengembangan agrobisnis jagung ini," katanya.

Namun sebelum kerja sama ini ditandatangani kedua belah pihak, Perindo akan menggagas dulu pembentukkan koperasi yang akan menjadi wadah bagi petani dalam bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

"Kami akan menggelar rapat koordinasi terbatas dengan seluruh kader perindo sampai tingkat kecamatan pada akhir April 2017, dan di situ nanti akan disepakati pembentukkan koperasi apakah bentuknya koperasi sekunder atau koperasi primer dengan meminta asistensi dan penjelasan dari Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng," ujarnya.

Jagung, kata Mahfud, merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan di Sulteng karena ketersediaan lahan yang cukup luas, teknologinya budidaya sudah cukup dikuasai masyarakat dan pasarnya juga tebruka luas baik di dalam negeri maupun ekspor.

"Petani tidak perlu khawatir soal harga jual karena perusahaan yang akan menjadi mitra nanti siap menampung seluruh hasil produksi mereka dengan harga yang disepakati bersama," ujarnya.