Penyakit Hipertensi di Kota Palu Meningkat

id Pemkot

Penyakit Hipertensi di Kota Palu Meningkat

Jembatan IV, ikon Kota Palu (istimewa)

Hipertensi di Palu dipicu pola makan dan gaya hidup tidak sehat.
Palu (antarasulteng.com) - Pengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga harus ada upaya intensif dan terus menerus untuk mengeliminasinya.

"Penyakit tidak menular itu trennya meningkat dalam tiga tahun terakhir," kata Kepa Dinas Kesehatan Kota Palu Royke Abraham, Rabu.

Tingginya peningkatan pengidap penyakit hipertensi, menurut Royke, disebabkan pola hidup tidak sehat. Jika pola hidup tersebut tidak bisa diubah, besar kemungkinan jumlah pengidap hipertensi akan terus bertambah.

Menurut dia, pada 2014 tercatat sebanyak 8.361 penderita hipertensi, naik pada 2015 menjadi 8.397 penderita dan angka tersebut naik secara signifikan menjadi 8.752 penderita.

Ini menyebabkan hipertensi masukan dalam kategori 10 besar penyakit dengan jumlah penderita terbanyak di Kota ini.

"Penyakit hipertensi saat ini telah masuk 10 besar," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa penyakit tidak menular mulai mendominasi di tengah masyarakat Kota Palu, sementara ispa, diare, dan penyakit kulit lainnya justru menurun," kata, Royke.

Penyakit hipertensi, papar dia, merupakan salah satu penyakit yang cukup mematikan, dimana organ yang dihantam penyakit itu yakni baian-bagian strategis tubuh seperti pembuluh darah, jantung dan otak.

Pola makan dan gaya hidup tidak sehat merupakan faktor utama pemicu timbulnya penyakit tersebut.

"Olehnya, kita harus menjaga kestabilan tubuh, jaga pola makan, biasakan hidup sehat seperti olahraga, karena tekanan darah tinggi ini dipicu oleh penyempitan pembulu darah, kalau itu terjadi orang bisa lumpuh karena stroke, bahkan bisa meninggal dunia," ujarnya.